Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina

Alasan Ibu Kandung AA Siswi SMP di Palembang Tak Tahu Anak Tewas Dibunuh, Pisah Sejak Usia 7 Bulan

Terungkap nasib pilu AA tewas dibunuh di kuburan Cina Palembang tak diketahui ibu kandung, sudah pisah sejak usia 7 bulan hingga tak komunikasi lagi..

youtube/CURHAT BANG Denny Sumargo
Safarudin ayah AA siswi SMP di Palembang tewas dibunuh di kuburan cina 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pilu nasib AA (13), siswi SMP yang ditemukan tewas diperkosa oleh empat pelaku dibawah umur di kuburan Cina Palembang.

Pasca kematiannya, ibu kandung AA rupanya sama sekali tak ada kabar karena tak mengetahui kondisi sang anak.

Baca juga: Ratapan Keluarga AA Siswa SMP Palembang Tewas Dibunuh, Minta Pelaku Dihukum: Jangan Ada Selanjutnya

Bukan tanpa sebab, hal itu lantaran Safarudin, ayah AA sudah berpisah dengan istri pertamannya sejak usia 7 bulan hingga tak berkomunikasi lagi.

"Bapaknya ini ada ibu sambung (nikah lagi), setelah 3 bulan ikutlah di A.

Iya, sudah seusia 7 bulan mas," kata Tante AA.

"Gak ada komunikasi lagi ke ibu kandungnya," Kata Safrudin lewat Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Kamis (12/9/2024).

Ratapan Pilu Tante dan Ayah AA Siswa SMP Palembang Tewas Dibunuh, Keluarga Tegas Minta Pelaku Dihukum Berat
Ratapan Pilu Tante dan Ayah AA Siswa SMP Palembang Tewas Dibunuh, Keluarga Tegas Minta Pelaku Dihukum Berat (youtube/CURHAT BANG Denny Sumargo)

Safarudin sendiri sudah menikah lagi dan memiliki anak.

Bahkan AA terakhir tinggal dengan dirinya dan sang ibu sambung.

Kini, kepergian AA meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, salah satunya sang ayah, Safrudin.

Baru-baru ini ayah AA dan tante korban hadir dalam Youtube Denny Sumargo guna mencari keadilan karena ketiga dari empat pelaku hanya hanya menjalani rehabilitasi, tanpa dipenjara seperti tersangka tindak pidana pada umumnya.

Safrudin dalam kesempatan itu juga mengungkapkan pesan ke ibu kandung AA yang tidak mengetahui jika anaknya meninggal dunia.

"Tolong seandainya masih ada orangtua AA dia gak ada lagi sudah meninggal dibunuh orang dan dirudapaksa," sambungnya.

"Kasihan dia dek, memang kita gak ada hubungan apa-apa lagi, tolong kamu datang ke Palembang, lihatlah makam dia, aku cuma minta satu itu saja," imbuhnya.

Selain itu, Safrudin juga menyampaikan pesan kepada kakak kandung AA yang kini ikut ibunya.

"Nama ibu kandungnya Desi, kakak perempuan AA namanya Inata," tuturnya.

"Saya juga bilang ke kakaknya AA yang ikut ibu kandungnya, lihat adek kamu yuk, ayah tunggu tapi kamu tidak datang-datang bukan salah ayah lagi, ayah sudah urus pemakaman dia sebaik-baiknya, tolong yuk kalau ada kesempatan datang ke Palembang," terangnya.

Keluarga AA Berharap Keadilan

Keluarga AA dengan tegas meminta para pelaku agar dapat dihukum secara adil usai membunuh dan memperkosa korban siswi SMP di Palembang tewas di Kuburan Cina.

Bukan tanpa sebab, hal itu juga lantaran keluarga AA khawatir para pelaku setelah menjalani rehabilitasi dan dibebaskan, mereka akan dikendalikan orang dewasa untuk berbuat kejahatan.

Baca juga: Curhat Ayah AA Siap Maafkan Keluarga Pembunuh Anaknya di Palembang, Namun Tetap Lanjut Proses Hukum

Baca juga: Hancur Hati Kami Jeritan Keluarga Siswi SMP Ditemukan Tewas, Tak Terima 3 Pelaku Direhab

"Pelaku dibawah umur, 13, 13, 12 dan satunya 16, polisi sempat ngomong satu tersangka dan 3 ini direhab.

"Yang kami permasalahkan, para pelaku ini disebutkan di bawah umur. Tiga dari empat pelaku direhabilitasi. Di bawah umur tapi mereka membunuh, memperkosa, apakah sesuai di bawah umur?" ujar tante AA.

Keluarga AA menilai perbuatan ketiga pelaku sudah di luar batas kewajaran sehingga pantas dihukum.

Untuk itu, keluarga AA terus berusaha mencari keadilan. 

Mereka tak terima tiga dari empat pelaku hanya menjalani rehabilitasi, tanpa dipenjara seperti tersangka tindak pidana pada umumnya.

"Pokoknya keluarga besar kami tidak mau kalau mereka, keempat pelaku direhab, hukum harus dijalankan walaupun mereka di bawah umur," kata tante AA.

"Nanti mereka berbuat kejahatan kembali (dan direhabilitasi) dengan alasan di bawah umur. Jangan sampai ada AA berikutnya," jelasnya.

Pihak keluarga memohon kepada aparat berwenang untuk memproses hukum para pelaku dengan seadil-adilnya.

"Jangan karena di bawah umur, lalu direhabilitasi. Malah si Imam ini ga ditahan karena sakit kejiwaan, ga ada dia sakit saat memperkosa, bahkan dia dengan bangganya memberitahu teman kalau aku habis perkosa orang, kalo gila ga gitu," katanya.

"Kita disini minta ke pemerintah seadil adilnya, mungkin dia dibawah umur, tapi ini tindak pidana membunuh dan memperkosa, maksud kami ada penjara anak, kenapa mereka tidak disitu? kenapa harus di OI di rehab yang tiga? kan gitu, kami minta keadilan, itu kan pidana, yang lebih menyakitkan mereka melakukan dua kali," ucap sang Tante.

Mereka menilai jika pelaku akan berulah jika tak dihukum.

"Setelah direhabilitasi, mungkin mereka akan dikembalikan kepada orang tua. 

Sedangkan mereka melakukan kejahatan, masih di bawah bimbingan orang tua. Jadi untuk apa lagi dikembalikan kepada orang tuanya," tutur tante AA.

"Sedangkan orangtuanya sendiri tidak bisa membimbing," timpal Denny Sumargo.

"Kalau mereka cuma di rehab saya gatau pak apa yang terjadi dalam diri aku nanti," sambung Safarudin.

"Kami meminta tolong kepada lembaga lembaga yang berwenang karena kami orang tidak mampu, tidak tau di hukum," kata tante AA.

"Sekarang ada yang menghubungi," kata tante dan ayah AA.

"Coba nanti dilihat, kalau butuh apa apa hubungi saya, tapi saya ga janji, tapi pasti saya akan support di belakang," kata Densu.

Safarudin ayah AA siswi SMP hadir dalam podcast Denny Sumargo tak kuasa menahan tangisnya saat ungkap pesan ke ibu kandung korban.
Safarudin ayah AA siswi SMP hadir dalam podcast Denny Sumargo tak kuasa menahan tangisnya saat ungkap pesan ke ibu kandung korban. (Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo\)

Disisi lain, ayah AA, Safarudin mengaku ikhlas memaafkan para pelaku namun tetap kasus pembuhuhan sang anak, siswi SMP di Palembang tewas di Kuburan Cina.

Meski demikian Safarudin tetap tegas akan melanjutkan proses hukum yang berlaku terhadap para tersangka.

"Seandainya jujur, seandainya dia minta maaf, saya memaafkan karena Tuhan saja mengampuni hamba-Nya. Tapi saya ingin hukum dijalankan, pelaku harus dipenjara," kata Safarudin sambil menitikkan air mata dilansir dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis (12/9/2024).

"Seadil adilnya," sambungnya.

Namun hingga kini tak ada kata maaf dari pelaku termasuk keluarganya.

Bahkan keluarga empat pelaku tak ada yang datang ke rumah AA untuk berbelasungkawa.

"Ga ada sama sekali," kata sang tante.

"Sedangkan mereka dari keluarga pelaku tidak ada satupun itikad baik untuk mendatangi kami ataupun untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga kami.

Mungkin mas sendiri bisa merasakan, seolah mereka tidak tahu dan tidak mau tahu lagi," sambungnya.

Diketahui, saat ini tiga dari empat pelaku menjalani rehabilitasi Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH).

Ketiganya berinisial MZ usia 13 tahun, NS 12 tahun dan AS berusia 12 yang mulai menjalani rehabilitasi pada Sabtu (7/9/2024) lalu.


Tak Pamit ke Ibu Sambung

Ketika ditemui, ibu sambung korban yakni Winarti (39), mengatakan mendapatkan kabar adanya ditemukan tewas dibunuh dari keponakan

"Sekitar pukul 17.00 pak, tadi keponakan saya Petik mampir kerumah mengatakan bahwa Ayu di temukan sudah meninggal di kuburan Cina," ungkap Winarti dengan mata memerah.

Lanjutnya, mengetahui hal tersebut membuatnya langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Dapat kabar itu saya langsung ke kuburan cina pak. Melihat sudah rame polisi dan langsung di bawa ke RS Bhayangkara," katanya.

Winarti juga tidak  menyangka anaknya ditemukan sudah meninggal dunia.

"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu pak. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," ungkapnya.

Ditanya apakah anaknya mempunyai masalah, jawab Winarti, Ayu tidak ada masalah.

Namun tiga hari lalu, sempat bilang hendak mau main ke rumah temannya.

"Tetapi saya tidak tahu pak temannya siapa. Anak saya juga tidak memiliki HP," ungkapnya.


Ada Luka di Leher

Tim forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah AA (13 tahun) siswi SMP yang ditemukan tewas di kawasan Kuburan Cina, Minggu (1/9/2024). 

Hasilnya ditemukan ada luka jerat di leher dan luka lebam di tubuh korban. 

Baca juga: VIDEO -- Sosok AA Siswi SMP Ditemukan Tewas di Kuburan Cina Palembang, Sempat Beri Isyarat Pergi

Dokter forensik RS Bhyangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, korban diduga kuat meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat. 

"Di lihat dari kondisinya, kuat mengarah korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat, dan ada jeratan pada bagian leher korban," ungkap Dr Indra, Minggu (1/9/2024), malam. 

Lanjutnya, saat dilakukan pemeriksaan dalam terlihat lebih nampak lagi adanya kekerasan di  tubuh korban.

"Yang jelas pada leher korban. Untuk cairan yang keluar dari hidung korban, dan darah itulah tadi tanda seseorang yang kekurangan oksigen berat," katanya sambil mengatakan korban meninggal tidak wajar.

Sementara itu, ketika ditanya apakah ada tanda-tanda kekerasan di bagian sensitif korban, dr Indra enggan berkomentar lebih jauh. 

"Ada (kekerasan) tetapi itu bukan untuk konsumsi kita, yang jelas sudah kita lakukan vagina swab dan rektal swab, dan sudah kami serahkan lab," bebernya. 

Diduga saat terjadi peristiwa itu, korban tidak melakukan perlawanan.

"Tdak ada perlawanan. Untuk luka di bagian dagu sebelah kanan itu luka memar, dan untuk di bagian korban mengigit lidah karena nahan sakit. Namun untuk di tangan tidak ada ditemukan," bebernya. 

Ditambahkan dr Indra korban meninggal dunia diperkirakan  dunia 6 jam saat dilakukan dilakukan pemeriksaan. 

Sementara, Ibu korban Winarti ketika ditemui, mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang.

"Saya berharap kepada pihak kepolisian atas laporan ini pelaku cepat ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya," katanya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved