Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina

Besok, Sidang Perdana Pembunuhan AA Siswi SMP di Palembang, Bakal Digelar Tertutup

Kasus pembunuhan dan rudapaksa oleh empat remaja terhadap AA siswi SMP di Palembang akan memasuki tahap sidang perdana besok, Selasa (1/101/2024). 

Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Polisi saat menggelar olah TKP pembunuhan AA siswi SMP di Palembang beberapa waktu lalu. Terbaru, sidang perdana kasus ini akan digelar besok, Selasa (1/10/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kasus pembunuhan dan rudapaksa oleh empat remaja terhadap AA siswi SMP di Palembang akan memasuki tahap sidang perdana besok, Selasa (1/101/2024). 

Hal ini diungkap oleh Kajari Palembang, Hutamri saat dikonfirmasi.

"Benar, sidang perdana kasus pembunuhan AA (13) yang ditemukan tewas di kuburan cina, Palembang akan dilangsungkan besok," tegasnya, Senin (30/9/2024), siang. 

Lanjut Hutamri, para tersangka akan hadir walaupun sidang akan dilaksanakan secara tertutup sebagai bagian dari prosedur Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

"Kita gelar besok sidang perdana akan dilaksanakan. Mari kita saling menghargai. Mari kita buktikan saat proses persidangan," ungkapnya. 

Selain itu, Hutamri juga menegaskan untuk tidak melakukan rekayasa terhadap fakta dan data.

Segala bentuk rekayasa akan mudah terbongkar di era digital ini.

"Saya tekankan, jangan merekayasa atau mempengaruhi para tersangka maupun saksi atau saksi ahli, karena ini ABH. Anak-anak memiliki kejujuran yang tidak direkayasa oleh mereka sendiri," bebernya. 

Ditambahkannya, dirinya akan turun gunung langsung menangani kasus ini.

"Kasus ini menjadi perhatian masyarakat, sehingga saya akan menjadi jaksa penuntut umumnya, tidak ada yang kita rekayasa,' tegasnya kembali.

Baca juga: Orangtua 4 Pembunuh AA Siswi SMP di Palembang Bakal Ikut Demo, Tuntut Anaknya Dibebaskan

Minta Dibebaskan

Orangtua empat pelajar tersangka pembunuhan AA (13 tahun) siswi SMP di Palembang menegaskan tidak akan meminta maaf ke keluarga korban. 

Sikap tegas itu mereka sampaikan sebab meyakini anak-anaknya bukan pelaku dalam kasus pembunuhan ini. 

"Anak kami tidak bersalah, ngapain? (ke rumah korban), kalau anak kita bersalah, baru kita wajib minta maaf, ini kan anak kita tidak bersalah," ujar orangtua IS ketika ditemui saat konferensi pers bersama kuasa hukum, Rabu (25/9/2024).

Sejak kasus tersebut viral hingga pelimpahan ke Kejaksaan, orangtua pelaku dan pihak keluarga korban memang belum ada pertemuan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved