Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina

Curhat Ayah AA Siap Maafkan Keluarga Pembunuh Anaknya di Palembang, Namun Tetap Lanjut Proses Hukum

Pilu curhat Safarudin, ayah AA mengaku ikhlas memaafkan para pelaku namun tetap kasus pembunuhan anak, siswi SMP di Palembang tewas di Kuburan Cina

youtube/CURHAT BANG Denny Sumargo
Safarudin Ayah AA dan Tante AA Hadir ke Podcast Densu, Sang Ayah Ngaku Siap Memaafkan Keluarga Pembunuh Siswi SMP di Palembang Namun Tegas Lanjutkan Proses Hukum 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Safarudin, ayah AA mengaku ikhlas memaafkan para pelaku namun tetap kasus pembunuhan sang anak, siswi SMP di Palembang tewas di Kuburan Cina.

Meski demikian Safarudin tetap tegas akan melanjutkan proses hukum yang berlaku terhadap para tersangka.

Baca juga: Hancur Hati Kami Jeritan Keluarga Siswi SMP Ditemukan Tewas, Tak Terima 3 Pelaku Direhab

"Seandainya jujur, seandainya dia minta maaf, saya memaafkan karena Tuhan saja mengampuni hamba-Nya. Tapi saya ingin hukum dijalankan, pelaku harus dipenjara," kata Safarudin sambil menitikkan air mata dilansir dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis (12/9/2024).

"Seadil adilnya," sambungnya.

Keputusan tersebut lantaran keluarga AA juga khawatir para pelaku setelah menjalani rehabilitasi dan dibebaskan, mereka akan dikendalikan orang dewasa untuk berbuat kejahatan.

"Pelaku dibawah umur, 13, 13, 12 dan satunya 16, polisi sempat ngomong satu tersangka dan 3 ini direhab.

"Yang kami permasalahkan, para pelaku ini disebutkan di bawah umur. Tiga dari empat pelaku direhabilitasi. Di bawah umur tapi mereka membunuh, memerkosa, apakah sesuai di bawah umur?" ujar tante AA.

Tante dan ayah AA saat berbicara di podcast YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo yang ditayangkan Rabu (11/9/2024) malam.
Tante dan ayah AA saat berbicara di podcast YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo yang ditayangkan Rabu (11/9/2024) malam. (YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo)

Keluarga AA menilai perbuatan ketiga pelaku sudah di luar batas kewajaran sehingga pantas dihukum.

Untuk itu, keluarga AA terus berusaha mencari keadilan. 

Mereka tak terima tiga dari empat pelaku hanya menjalani rehabilitasi, tanpa dipenjara seperti tersangka tindak pidana pada umumnya.

"Pokoknya keluarga besar kami tidak mau kalau mereka, keempat pelaku direhab, hukum harus dijalankan walaupun mereka di bawah umur," kata tante AA.

"Nanti mereka berbuat kejahatan kembali (dan direhabilitasi) dengan alasan di bawah umur. Jangan sampai ada AA berikutnya," jelasnya.

Pihak keluarga memohon kepada aparat berwenang untuk memproses hukum para pelaku dengan seadil-adilnya.

"Jangan karena di bawah umur, lalu direhabilitasi. Malah si Imam ini ga ditahan karena sakit kejiwaan, ga ada dia sakit saat memperkosa, bahkan dia dengan bangganya memberitahu teman kalau aku habis perkosa orang, kalo gila ga gitu," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved