Berita Pali

Kisah Effendi Pensiunan Guru di PALI Jadi Tukang Rongsokan, Tetap Semangat Meski Tangan Diamputasi

Effendi (65 tahun) pensiunan PNS guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten PALI Sumsel memilih menjadi tukang rongsokan di masa tuanya. 

SRIPOKU/APRIANSYAH ISKANDAR
Effendi (65) pensiunan guru yang bekerja mencari rongsokan, saat ditemui dikawasan jalan merdeka lapangan golf pendopo Talang Ubi Kabupaten PALI, Kamis (18/7/2024). 

Berstatus sebagai pensiunan PNS, Effendi sebetulnya masih mendapat gaji pensiun setiap bulannya. Jumlahnya Rp 3,5 juta per bulan.

Ia pensiun dengan pangkat golongan terakhir 3 C.

Tapi karena ada potongan pinjaman Bank untuk keperluan menjalankan Ibadah Umroh waktu itu, sehingga per-bulannya dia hanya menerima gaji pensiunan Rp 2 juta perbulan.

Kendati demikian, Effendi  bersyukur, karena dari hasil rezekinya mencari rongsokan, Effendi menghasilkan Rp 1,7 hingga Rp 1,8 juta perbulan.

Kadang juga bisa mencapai Rp 2 juta, jika barang rongsokan yang dikumpulkan dapat lebih banyak.

Melakoni pekerjaan mencari rongsokan, dimulai nya sekitar jam 12 malam hinggah pagi hari, paling lama jam 9 pagi baru selesai dan pulang ke rumah.

"Kenapa memilih malam hari, karena kalau siang kadang sudah tidak ada lagi barang rongsokan. Tapi kalau hari Jum'at mamang libur, apalagi kalau hujan, tidak bisa keliling, "imbuhnya.

Effendi sendiri memiliki 3 orang anak perempuan yang sudah berkeluarga dan ia juga memiliki 11 orang cucu.

Istrinya yang saat ini memasuki usia 72 tahun, dulunya bekerja menyadap karet, namun Effendi tidak memperbolehkan lagi istrinya bekerja, hanya dirumah saja mengurusi rumah tangga.

Effendi sendiri yang memutuskan untuk kembali bekerja walau harus banting tulang menjadi pencari rongsokan, meski anak, istri bahkan keponakannya sempat melarangnya.

"Lagian mamang juga jenuh kalau di rumah terus, jadi mending kerja daripada cuma di rumah," ucapnya.

Bukan hanya itu saja. Meski sudah masuk usia senja, mang Fendi tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya.

Sehari-hari, Abah Ace biasanya berangkat dari rumahnya pada tengah malam.Ia pun baru menuntaskan pekerjaannya sebagai tukang rongsokan di pagi hari.

"Kalau perginya saya jalan kaki tiap hari, pulangnya naik ojek untuk narik gerobak. Alhamdulillah enggak pernah mengeluh Kalo capek pasti. Tapi enggak pernah dikeluhin, dijalanin aja,"tuturnya.

Meskipun menjalankan pekerjaan yang terbilang cukup menguras tenaga, mang Fendi terlihat begitu menikmati aktivitasnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved