Berita Pali

Kisah Effendi Pensiunan Guru di PALI Jadi Tukang Rongsokan, Tetap Semangat Meski Tangan Diamputasi

Effendi (65 tahun) pensiunan PNS guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten PALI Sumsel memilih menjadi tukang rongsokan di masa tuanya. 

SRIPOKU/APRIANSYAH ISKANDAR
Effendi (65) pensiunan guru yang bekerja mencari rongsokan, saat ditemui dikawasan jalan merdeka lapangan golf pendopo Talang Ubi Kabupaten PALI, Kamis (18/7/2024). 

Ia resmi diangkat PNS pada tahun 1982 Effendi berstatus penjaga sekolah di SDN 8 Talang Ubi.

Kemudian ia pindah tugas ke SDN 16 Talang Ubi dan ikut mengajar menjadi guru di SD tersebut.

"Mamang diangkat PNS tahun 82, status saya saat itu penjaga sekolah SDN 8 Talang Ubi, kemudian pindah tugas di SDN 16 dan menjadi guru, mengajar matematika dan lainnya. Mamang pensiun pada Agustus 2017," ungkap Effendi, sambil mengingat- ingat kembali masa tersebut.

Setelah pensiun di tahun 2017, Effendi sempat menganggur beberapa bulan di rumah.

Sampai akhirnya Efendi memutuskan menjadi pencari rongsokan karena bosan tidak melakukan aktivitas apapun dirumah.

Sebenarnya ketika menjadi guru, Effendi sudah terbiasa melakoni pekerjaan sampingan.

Dulu Efendi sepulang dari sekolah, dalam kesehariannya melakoni pekerjaan menjadi tukang ojek.

Namun ketika memasuki masa pensiun pada  2017 silam, ia tidak bisa lagi melakoni pekerjaan tersebut, karena kehilangan tangan kanan disebabkan penyakit yang diderita dan harus diamputasi sehingga tidak bisa lagi mengendarai motor.

"Waktu pensiun mamang bingung, mau kerja apa, karena sudah tidak bisa lagi ngojek. Kalau di rumah saja tidak melakukan aktivitas jenuh rasanya. Akhirnya mamang melihat orang cari rongsokan, dan tanya- tanya, Sehingga memutuskan untuk mencari rongsokan juga,"tuturnya.

Ia juga menceritakan penyakit dideritanya selama bertahun-tahun sehingga harus kehilangan tangan kanannya.

Effendi mengatakan, awalnya terdapat sebuah koreng di telapak tangan kanan nya. Namun ia saat itu menganggap nya penyakit biasa dan masih bisa ngojek setiap hari.

Lambat laun, dia merasakan selalu nyeri pada tangan kanannya, karena rasa sakit tersebut ia sering berobat ke dokter setempat namun tidak tau penyakit apa.

Seiring berjalan waktu, selama bertahun- tahun mengalami sakit tersebut, kondisi tangan kanannya terlihat mengecil, sehingga Effendi memutuskan untuk berobat ke Rumah Sakit di Palembang.

"Nah, waktu berobat di Palembang, dokter mengatakan tangan kanan mamang harus diamputasi, karena ada virus yang menggerogoti dan harus di angkat sampai ke akarnya. Tangan mamang di amputasi hampir habis sampai bahu. Selama 42 hari mamang dirawat dirumah sakit, dari operasi hingga pemulihan,"bebernya.

Setelah pasca operasi tersebut Effendi mengatakan kondisi kesehatan nya jauh lebih baik, sehingga membuatnya semangat dalam menjalani aktivitas keseharian meski tidak lagi memiliki tangan sebelah kanannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved