Berita Pali
Takut Tanaman Dirusak Gajah Liar, Setiap Malam Warga Semanggus PALI Berjaga di Kebun
Gara-gara kawanan gajah liar kerap memasuki lahan perkebunan, membuat para petani di Desa Semanggus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI harus ekstra m
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Moch Krisna
Lian juga mengatakan penyebab kawanan gajah ini masuk ke perkebunan warga dikarenakan hutan lindung habitat kawanan gajah yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari lahan perkebunan warga sudah gundul.
"Hutan itu kan kayu nya lagi di panen oleh PT MHP, jadi gajah tersebut mau tidak mau larinya ke kebun Warga karena habitatnya sudah di panen," ungkapnya.
Menurut Lian Sasnadi aturan tersebut harusnya lahan konservasi tersebut tidak diperbolehkan di ekploitasi. Harus tetap dilestarikan agar habitat para gajah Sumatra ini tidak punah dan memasuki ke pemukiman desa.
"Sekarang ini kan kayu Kalitus yang ditanam untuk konservasi oleh PT MHP tersebut sudah di panen, jadi gajah tidak ada sangkar lagi, "terangnya.
Ditambah lagi dengan sifat alami gajah yang gemar berkelana untuk mencari gajah betina di luar kelompoknya untuk menghindari kawin sedarah. Konflik ini membuktikan bahwa wilayah jelajah gajah di kawasan hutan semakin terbatas.
Dalam kasus ini, gajah-gajah itu berpisah dari kelompok besarnya dan masuk ke kebun warga karena habitatnya yang semakin sempit.
"Selama berdirinya Desa Semanggus ini, baru kali inilah sejak 2 tahun lalu kebun warga di rusak oleh gajah. Meski banyak gajah datang mendekati wilayah ini, tapi belum menjadi masalah bagi masyarakat. Saat itu makanannya di hutan masih banyak, sehingga tidak menggangu pertanian atau kebun masyarakat," ujarnya.
"Sejak 2 tahun lalu, gajah liar mulai sering datang juga menghancurkan tanaman, terkadang gubuk petani, "sambungnya.
Lian mengatakan ada sekitar 20 hektar kebun warga yang tanaman nya dirusak oleh kawanan gajah liar tersebut dalam 2 tahun ini.
Akibat konflik dengan gajah, warga harus menanam ulang sawit sampai tiga hingga empat kali karena kerap dirusak oleh gajah. Itu artinya warga harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli bibit baru dan pupuk.
"Kerugian masyarakat mencapai ratusan juta karena kejadian ini,"sebutnya.
Ia juga mengatakan sekitar 3 bulan yang lalu, ada satu korban warga Desa Semanggus yang menderita cidera berat karena diserang gajah.
Diceritakan nya, warga tersebut mengalami patah tulang rusuk, rahang dan punggung.
"Namanya Samidi, ia jadi korban karena menghalau gajah masuk ke kebun. Namun gajah tersebut menyerang nya. Samidi sempat terinjak dan digulung belalai gajah tersebut, sehingga menyebabkan 6 tulang rusuk nya patah, tulang rahang dan tulang punggung. Beruntung korban masih bisa diselamatkan, saat ini kondisi korban sudah berangsur membaik dan dapat beraktivitas kembali," bebernya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Lian berharap pihak BKSDA maupun pemerintah daerah agar cepat tanggap, sehingga tidak terjadi korban jiwa lagi kedepannya.
"Harus secepatnya konflik dengan gajah ini dicarikan solusinya, agar masyarakat bisa tenang melakukan aktivitas pertanian. Kami juga berharap pemerintah daerah membantu kerugian yang dialami petani, baik itu berupa penyediaan bantuan bibit maupun pupuk," pintanya. (cr42)
Adi Nugraha Dilantik Jadi Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Warga Harap Air Mengalir Tanpa 'Drama' |
![]() |
---|
Flyover Batu Bara di Talang Bulang PALI Retak Sudah Setahun, Warga Resah Saat Melintas |
![]() |
---|
Gelapkan Motor Temannya Sendiri, Pria di Pali Tak Berkutik saat Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Sidak ke Gedung Baru DPRD PALI, Wabup : AC Tak Maksimal, Banyak Ruangan Tak Nyaman Ditempati |
![]() |
---|
Januari- Juli 2025 Terdeteksi 218 Hotspot di Pali , Bupati Asgianto Targetkan Zero Asap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.