Berita Pali

Takut Tanaman Dirusak Gajah Liar, Setiap Malam Warga Semanggus PALI Berjaga di Kebun

Gara-gara kawanan gajah liar kerap memasuki lahan perkebunan, membuat para petani di Desa Semanggus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI harus ekstra m

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Moch Krisna
Sripoku.com/Apriansyah Iskandar
Para petani menunjukkan tanaman mereka dirusak gajah liar. Setiap malam mereka berjaga di kebun dengan membakar ban bekas, kentongan maupun cetoran bunyi-bunyian untuk menghalau kawanan gajah tersebut. 

Menurutnya penyebab kawanan gajah ini masuk ke lahan perkebunan warga dikarenakan hutan lindung konservasi gajah tersebut sudah mulai di panen oleh pihak perusahaan, sehingga habitat gajah tersebut terganggu dan memasuki perkebunan masyarakat untuk mencari makan.

"Selama 20 tahun ini belum pernah pak kebun kita dimasukin gajah, baru sejak 2 tahun ini gajah-gajah ini mendekati kebun warga. Itu karena hutan wilayah gajah tersebut di daerah Cawang sudah mulai dibuka, sehingga habitat nya terganggu," terangnya.

Maka dari itu ia berharap BKSDA mencarikan solusi nya agar parah petani dalam melakukan aktivitas di kebun tidak resah dan khawatir karena kawanan gajah yang kerap memasuki kebun.

"Kalau bisa secepatnya lah pak kawanan gajah itu di pindahkan menjauh dari lahan perkebunan. Kalau terus-terusan begini resah dan khawatir kami, belum lagi harus rugi terus karena banyak tanaman rusak. Tidak bisa berbuat apa-apa kami pak," ucapnya.

Imam Hambali petani lainnya juga mengatakan kalau kawanan gajah itu selama 2 tahun ini telah mendekati ke lahan perkebunan warga. Bahkan ia mengatakan hampir memasuki ke wilayah pemukiman warga Desa Semanggus.

"Karena banyak tanaman yang dirusak, setiap malam warga berjaga dikebun mereka, membakar ban untuk menghalau gajah-gajah masuk ke kebun," ujarnya.

Meski sekitar 3 bulan yang lalu ada seorang warga yang diserang gajah karena berusaha mengahalau gajah masuk.

Namun Imam mengatakan meski warga khawatir mendapatkan serangan gajah tersebut, warga terpaksa tetap berjaga di kebun daripada tanaman habis dan gagal panen.

"Tanaman sawit dan ubi warga yang banyak dirusak oleh gajah. Kalau sawit sudah dimakan umbut nya oleh gajah sudah pasti bakalan mati. Kebanyakan umbut sawit yang dimakan gajah, "Imbuhnya.

Ia juga mengatakan masyarakat saat ini tengah resah dan takut dalam melakukan aktivitas pertanian nya.

"Bukan hanya resah masyarakat pak, tapi juga takut melakukan aktivitas seperti menyadap karet dan aktivitas kekebun lainnya,"kata Imam Hambali.

Sementara Kepala Desa Semanggus Lian Sasnadi mengatakan saat ini pihaknya cuma bisa mengimbau warga untuk berhati-hati dalam menghalau gajah yang masuk ke kebun.

"Setiap malam warga berjaga di kebun untuk menghalau gajah. Tapi kami himbau agar berjaga tersebut jangan sendirian, untuk menghindari adanya korban lagi karena serangan gajah," kata Lian Sasnadi.

Ia juga mengatakan, ada sekitar 70 ekor gajah yang berada di pinggiran hutan Desa Semanggus yang diketahui sejak 2 tahun lalu.

"Sejak 2 tahun lalu, berdasarkan laporan warga ada sekitar 70 ekor gajah yang mendekati lahan perkebunan warga. Yang aktif masuk kebun warga sejak 6- 7 bulan lalu. Selama ini tidak pernah mengganggu tanaman warga, baru kali inilah kebun habis" terangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved