Liputan Khusus Tribun Sumsel
LIPSUS: Nasib Bacaleg Dikocok di Gelas, Sistem Pemilu Proporsional Tertutup atau Terbuka Belum Jelas
Belum ada kepastian sistem Pemilu proporsional tertutup atau terbuka membuat bakal calon legislatif merasa gamang dan menahan diri untuk melakukan sos
Ketua DPC Demokrat Lubuklinggau, Taufik Siswanto mengungkapkan, untuk mengisi pos caleg sudah dilakukan seleksi ketat. "Jadi ketika ada isu mahar politik dalam berpolitik itu tidak ada sama sekali," katanya.
Kemudian untuk penentuan nomor urut juga tidak ada biaya. "Penentuan nomor urut disesuaikan dengan ketentuan di AD/ART partai, ketentuan umum, misalkan jabatan partai, kredibilitas dan pengalaman semangat dan rekam jejak, itu penentuannya," ujar dia.
Di Kabupaten OKI, terdapat 684 bakal calon legislatif (bacaleg) yang akan bertarung merebutkan 45 kursi di DPRD Kabupaten OKI. Salah satu bacaleg, Agus Salim, maju daro partai Golkar karena dirasa sudah sangat dikenal oleh masyarakat.
"Partai ini sudah mengikuti pemilihan sejak zaman Orde Baru. Jadi tentunya sudah familiar namanya di tengah masyarakat luas," ujarnya.
Menurut bacaleg dapil 6 ini terdapat total 8 kursi yang akan diperebutkan. Selain persaingan datang dari faktor eksternal, ia juga harus bersaing dengan calon-calon yang ada di internal.
"Kalau untuk sekarang belum tahu dapat nomer urut berada di partai. Karena masih menunggu keputusan lebih lanjut," ujarnya.
Saat disinggung terkait adakah mahar politik yang dipatok partainya untuk bisa maju menjadi bacaleg, Agus tidak membenarkan hal tersebut.
Saudi Alvian bacaleg dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) akan semaksimal mungkin mendapatkan suara masyarakat dengan cara turun dan mendekatkan diri kepada warga di tempat pemilihannya.
"Sudah kepalang tanggung terjun, ya saya akan semaksimal mungkin supaya dipilih masyarakat. Tetapi sekarang belum mulai turun kelapangan karena masih menunggu sistem pemilu kita apakah proporsional terbuka atau tertutup."
"Setelah itu diumumkan, barulah kita akan mudah bergerak dan ditentukan nomor urut di partai," katanya. (cr17/nda/arf/ndo/joy)
Liputan Khusus Tribun Sumsel
Sistem Pemilu Proporsional Tertutup atau Terbuka
mata lokal menjangkau indonesia
Aku Lokal Aku Bangga
Lokal Bercerita
Tribunsumsel.com
| Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
|
|---|
| Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
|
|---|
| LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
|
|---|
| Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
|
|---|
| LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.