Liputan Khusus Tribun Sumsel

Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3

Mahalnya harga kopi saat ini membuat pemilik kedai kopi memutar otak agar pendapatan masih untung.

Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mahalnya harga kopi saat ini membuat pemilik kedai kopi memutar otak agar pendapatan masih untung.

Fajar salah satu pemilik kedai kopi di jalan Sumpah Pemuda mengatakan saat ini masih cukup tertolong karena Ramadan banyak pelanggan yang buka bareng alias buka bersama di kedai kopinya sehingga meski harga kopi mahal tetap ada pemasukan.

Selain itu juga di kedainya bukan cuma menjual kopi saja tapi juga makanan dan minuman lainnya sehingga pelanggan tetap ada pilihan memesan menu lainnya.

"Kalau hanya mengandalkan kopi saja maka tidak balik modal karena sepi dan harga modal mahal," ujarnya, Senin (18/3/2024).

Dia menyebut kualitas kopi yang disajikan tetap sama meski harga naik karena jika kualitas diturunkan maka pelanggan akan lari.

Sebab menjaga pelanggan sangat sulit apalagi di tengah menjamurnya banyak kedai kopi lainnya saat ini.

Fajar menyebut harga kopi yang disajikan di kedainya juga masih sama sekitar Rp 20-30 ribuan per cangkir tergantung jenis dan cara penyajiannya.

Selain kopi kedainya juga menyediakan berbagai minuman campuran dan non kopi lainnya dengan harga yang mirip sehingga bisa menutupi tingginya harga bahan baku kopi.

Dia berharap harga kopi segera turun sebab jika terus naik maka bisa saja banyak pemilik usaha kopi yang pusing dan bahkan gulung tikar jika hanya mengandalkan jualan kopi saja.

Sementara itu Guntur manager kedai kopi waralaba mengatakan harga kopi mahal cukup memukul usaha kopi sehingga cukup mengurangi promosi beli 1 gratis 1 yang biasanya digelar setiap dua hari sepekan.

Porsi kopi promo dikurangi untuk menekan harga modal dan meningkatkan penjualan produk non kopi yang dibundling dengan roti.

"Usaha lagi benar-benar survive karena baru saja pulih dari covid dihadapkan bahan baku mahal, semoga kondisi ekonomi terus membaik jadi meski bahan baku mahal daya beli masyarakat ikut naik dan tidak ada kendala berbelanja termasuk beli kopi," ujarnya.

Sementara itu Founder Klinik UMKM, Suwandi Hermawan mengatakan menyiasati lonjakan harga kopi merupakan tantangan yang serius bagi para pemilik kedai kopi.

Baca juga: Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2

Baca juga: LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1

Ada beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan pelaku usaha untuk mengatasi dampaknya :

1. Analisis Biaya dan Laba: Pertama-tama, pelaku industri perlu memahami struktur biaya dan laba dari bisnis kopinya. Tinjau kembali semua biaya operasional, termasuk bahan baku, bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead lainnya. Periksa apakah ada area di mana bisa dilakukan penghematan tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved