Karhutla Sumsel

Sepanjang Juli 2025, ada 1.104 Titik Hotspot di Sumsel, Tertinggi Selama 10 Tahun Terakhir

Berdasarkan data Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), tercatat hingga 24 Juli 2025 ada 1.104 titik hotspot di Sumsel. 

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
BPBD Ogan Ilir
PADAMKAN KEBAKARAN - Personel BPBD Ogan Ilir memadamkan kebakaran dekat KM 56 Tol Indralaya-Prabumulih pada Jumat (4/7/2025) malam. Meski pemadaman telah tuntas, Tim Satgas Karhutla tetap bersiaga di lapangan. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Saat musim kemarau titik hotspot di Sumatera Selatan (Sumsel) mulai menonjol drastis.

Berdasarkan data Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), tercatat hingga 24 Juli 2025 ada 1.104 titik hotspot di Sumsel. 

"Sepanjang 1-24 Juli 2025, jumlah  hotspot di Sumsel mencapai 1.104 titik. Angka tersebut tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya sepanjang 2025 ini," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Kamis (24/7/2025).

Ia menjelaskan, secara total dari Januari hingga 24 Juli 2025 ada 2.630 titik hotspot dengan rincian di bulan Januari ada 45 titik hotspot, Februari ada 66 titik hotspot, Maret ada 100 titik hotspot, April ada 216 titik hotspot, Mei ada 523 titik hotspot, Juni ada 576 titik hotspot dan Juli ada 1.104 titik hotspot. 

"Bahkan angka titik hotspot Juli 2025 itu menjadi yang tertinggi secara bulanan dan tertinggi juga dibandingkan selama 10 tahun lalu dari 2015," katanya. 

Berdasarkan data yang ada, pada Juli 2015 hotspot ada sebanyak 656 titik, pada Juli 2016 sebanyak 121 titik, pada Juli 2017 sebanyak 148 titik, pada Juli 2018 sebanyak 198 titik, pada Juli 2019 sebanyak 256 titik, pada Juli 2020 sebanyak 388 titik, pada Juli 2021 sebanyak 556 titik, pada Juli 2022 sebanyak 328 titik, pada Juli 2023 sebanyak 211 titik, dan pada Juli 2024 sebanyak 530 titik. 

Angka hotspot tertinggi pada Juli ini berasal dari Musi Banyuasin (Muba) dengan 247 titik, Muratara 176 titik, Musi Rawas 171 titik dan Muara Enim 148 titik. Sementara wilayah lain, jumlahnya di kisaran puluhan titik panas.

"Empat daerah paling banyak hotspotnya yakni Muba, Muratara, Mura dan Muara Enim. Hanya Pagar Alam yang tidak terpantau hotspot sepanjang Juli ini," katanya.

Baca juga: Asgianto Tegaskan, Perusahaan di PALI yang Lalai Soal Karhutla Bakal Disanksi Hukuman Berat

Baca juga: Daftar 54 Kejadian Karhutla di Sumsel Sepanjang 2025, Berikut Rinciannya

Sementara hotspot di daerah lain, yakni Lahat 85 titik, PALI 67 titik, OKI 44 titik, OKU 39 titik, Empat Lawang 37 titik, Ogan Ilir 38 titik, OKU Timur 17 titik, Banyuasin 19 titik, OKU Selatan 9 titik, Palembang 3 titik, dan Lubuklinggau 2 titik.

Berdasarkan data Lapan, tren kenaikan titik panas akan terjadi pada Agustus-Oktober. Kenaikan hotspot dalam tiga bulan itu jauh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Sudirman menyebut, hotspot yang terpantau di wilayah tersebut menjadi rujukan bagi satgas Karhutla di daerah untuk melakukan pemantauan lapangan jika titik panas tersebut terjadi cukup lama. 

Langkah itu sebagai antisipasi dini terhadap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, selain patroli yang dilakukan. Upaya lain yang dilakukan satgas Karhutla di daerah adalah mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Sementara itu berdasarkan data yang  ada, Sumsel memiliki 1.270.421 hektare lahan gambut dengan rincian di Musi Rawas seluas 4.977 hektare, PALI seluas 19.771 hektare, Muara Enim seluas 21.860 hektare, Muratara seluas 28.034 hektare, Musi Banyuasin seluas 254.050 hektare, Banyuasin seluas 303.350 hektare, Ogan Komering Ilir seluas 638.379 hektare. 

Sedangkan untuk luasan lahan yang terbakar selama lima tahun terakhir yaitu pada 2020 total 950,4 hektare, pada 2021 total 5.244 hektare, pada 2022 total 3.723 hektare, pada 2023 total ada 132.082 hektare, pada 2024 total ada 15.422 hektare dan di 2025 baru di bulan Juli lebih dari 43.08 hektare. 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved