Karhutla Sumsel
Hujan Deras Mengguyur OKI di Awal November Berdampak Pada Potensi Karhutla yang Akhirnya Melandai
Menurut Edi, perubahan cuaca di bulan November ini membawa dampak signifikan terhadap kondisi lahan di Kabupaten OKI.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG – Seiring dengan masuknya awal bulan November 2025 ini, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan dinyatakan menurun drastis dan kini berada di level sangat rendah.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Manggala Agni Daops XVII/OKI, Edi Satriawan, yang menyebut masuknya fase musim penghujan menjadi pemicu utama melandainya ancaman titik api.
Menurut Edi, perubahan cuaca di bulan November ini membawa dampak signifikan terhadap kondisi lahan di Kabupaten OKI.
"Untuk bulan November ini, kita sudah memasuki fase musim hujan. Jadi terkait potensi kejadian karhutla, itu sangat rendah untuk saat ini," kata Edi Satriawan saat diwawancarai pada Senin (3/11/2025) siang.
Meski begitu, Edi memberi catatan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan.
Potensi kebakaran masih bisa muncul jika suhu harian tiba-tiba terasa sangat panas.
"Namun, kalau suhu harian terasa panas, itu yang kita rasakan. Hal itu yang membuat potensi ada kejadian karhutla nya," tambahnya.
Kondisi yang melegakan diawal November ini, lanjut Edi, sangat kontras jika dibandingkan dengan situasi bulan Oktober 2025.
Ia membenarkan sepanjang bulan lalu, timnya masih sibuk melakukan penanganan di beberapa titik kebakaran.
"Kalau bulan Oktober ada beberapa titik kejadian kebakaran yang ditangani oleh Manggala Agni dan stakeholder lainnya," ungkap Edi.
Baca juga: Karhutla Terjadi di Tulung Selapan OKI, 16 Kali Water Bombing Bolak Balik Padamkan Api
Baca juga: Karhutla Masih Mengintai, Sumsel Dapat Tambahan Helikopter Water Bombing dari BNPB
Edi merincikan, lokasi kebakaran tersebut di antaranya berada di Desa Deling dan Desa Air Rambai di Kecamatan Pangkalan Lampam.
"Ada juga beberapa titik kejadian di Tol (Kayuagung-Palembang)," jelasnya.
Menurunnya potensi karhutla yang secara drastis tidak membuat Manggala Agni lantas mengendurkan pengawasan. Edi menegaskan, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas utama.
Menurutnya, patroli rutin dan patroli mandiri akan terus digalakkan di wilayah - wilayah telah dipetakan.
"Kalau upaya pencegahan, patroli tetap kita lakukan, walaupun kita sudah masuk musim penghujan. Kita rencanakan ada enam lokasi untuk patroli mandiri. Kemudian patroli rutin di pondok kerja tetap kita lakukan," sambungnya.
| Karhutla Terjadi di Tulung Selapan OKI, 16 Kali Water Bombing Bolak Balik Padamkan Api | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Karhutla Masih Mengintai, Sumsel Dapat Tambahan Helikopter Water Bombing dari BNPB | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Dalam 3 Minggu Terakhir, 1.518 Hektare Lahan Terbakar di Sumsel, Muba Jadi Penyumbang Tertinggi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Kebakaran Lahan Terjadi Lagi di Dekat Tol Palindra KM 11, Asap Pekat Membumbung Tinggi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Baru Selesai Padamkan 3 TItik Api, Kembali Terjadi Karhutla di 2 Lokasi di Ogan Ilir Hari Ini | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.