Mata Lokal Desa
Harmoni Malam 1 Muharram di Karang Manik OKU Timur, Sejumlah Umat Beragama Hadir, Toleransi Tumbuh
Lebih lanjut Widiono menjelaskan, kegiatan doa bersama setiap malam Tahun Baru Islam atau malam 1 Suro memang telah menjadi tradisi tahunan.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
Tak hanya pada perayaan Islam, kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya juga saling didukung.
Pada saat Nyepi, warga Muslim membantu menjaga ketertiban lingkungan.
Saat Natal, pemuda lintas agama ikut membantu menjaga gereja.
“Kami tumbuh dalam semangat gotong royong. Kami berbeda keyakinan, tapi kami tetap satu keluarga besar di Karang Manik,” tambah Widiono.
Kegiatan doa bersama malam itu ditutup dengan makan bersama. Nasi takir yang dibawa masing-masing warga menjadi simbol berbagi. Tak ada yang mewah, tapi semua terasa hangat.
Ditengah dunia yang sering kali dilanda intoleransi, Desa Karang Manik justru menunjukkan bahwa kebersamaan bisa tumbuh dari tradisi lokal yang sederhana.
Tradisi seperti ini menjadi potret penting bahwa kerukunan tidak hanya dibangun lewat peraturan, tapi melalui praktik sehari-hari.
Desa Karang Manik memberi pelajaran bahwa keberagaman, jika dikelola dengan kearifan lokal, justru bisa menjadi kekuatan desa.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
KWT Mekar Arum Desa Karang Manik OKU Timur Kembangkan Usaha Bibit Cabai, Raih Omzet Jutaan |
![]() |
---|
Pemdes Peracak Jaya OKU Timur Perbaiki Jalan Desa Demi Sukseskan Jalan Sehat HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Warga OKI Ubah Pelepah Kelapa Sawit Jadi Kerajinan Tirai Bernilai Seni, Diwariskan Turun Temurun |
![]() |
---|
Perahu Ketek, Bukan Sekadar Alat Transportasi Tapi Jantung Kehidupan Warga Perairan OKI |
![]() |
---|
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.