Mata Lokal Desa

Siapkan BBM dan Sopir, Kendaraan Operasional Desa Pangkul Prabumulih Bebas Dipakai Warga

Jaka mengaku dirinya bahkan menyiapkan sopir dan mobil dalam keadaan selalu ada isi minyak sehingga ketika tiba-tiba dibutuhkan warga bisa meluncur.

Penulis: Edison | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Edison
WARGA SAKIT - Kapala Desa Pangkul Kecamatan Cambai kota Prabumulih, Jakaria Yadi SH MM ketika melihat mobil dipakai untuk mengantar warga yang sakit beberapa waktu yang lalu. 

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Anggapan banyak masyarakat jika kendaraan operasional desa berupa Toyota Rush jadi kendaraan pribadi kepala desa, sepertinya tak berlaku bagi desa Pangkul Kecamatan Cambai kota Prabumulih, Sumsel.

Penyebabnya, mobil operasional tersebut justru sering digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan khususnya mengantar masyarakat desa yang sakit berobat ke rumah sakit.

Pantauan di desa Pangkul beberapa waktu lalu, mobil Toyota Rush hitam milik desa bertuliskan kendaraan oprasional desa tersebut beberapa kali lalu lalang di kantor desa untuk mengantar warga sakit.

Tak hanya mengantar warga sakit ke dokter, mobil operasional desa Pangkul standby di kantor desa untuk melayani keperluan masyarakat sehingga tidak lagi repot-repot menyewa kendaraan untuk keperluan.

"Ini minjam mobil operasional desa untuk antar keluarga sakit ke rumah sakit," ungkap warga Pangkul ketika dibincangi belum lama ini.

Selain itu warga lainnya mengaku tidak hanya membawa warga sakit, namun untuk keperluan lain seperti lamaran anak nikah, antar umroh dan lainnya bisa dipakai.

 "Kita bersyukur mobil bisa dipinjam, pastinya kita harus menjaga dengan baik agar tidak terjadi hal tak diinginkan," ungkap warga.

Baca juga: Peluang Menjanjikan, Pemdes Pangkul Prabumulih Tanam Pisang Cavendish di Lahan 3 Hektare Milik Desa

Baca juga: Pemkot Prabumulih Sulap Pasar Tradisional Modern 1 Jadi Pusat Kuliner dan Oleh-oleh, Dulu Jorok

Kapala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH MM mengungkapkan sejak pertama mendapat mobil tersebut difungsikan sebagai operasional dan diberi stiker bertulisakan operasional desa.

"Semua warga bisa memakainya, apalagi untik keperluan mendesak seperti keluarga sakit dan keperluan lainnya," ungkap Jakaria ketika dibincangi.

Jaka mengaku dirinya bahkan menyiapkan sopir dan mobil dalam keadaan selalu ada isi minyak sehingga ketika tiba-tiba dibutuhkan warga bisa segera meluncur.

"Jadi ini bukan mobil kades tapi mobil operasional desa, semua bisa pakai tapi dengan catatan dirawat dan dijaga bersama," lanjutnya.

Disinggung kenapa tidak membeli mobil ambulans, Jakaria mengaku para kepala desa membeli mobil operasional bukan ambulans agar bisa digunakan berbagai keperluan.

"Kalau ambulans dibawa warga ke temapt hajatan atau acara desa tidak enak, kalau mobil operasional bisa berbagai keperluan," tuturnya seraya mengakui hingga saat ini hampir setiap hari digunakan untuk keperluan warga.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved