4 Siswa SMKN 1 Muara Kuang Ogan Ilir Mual dan Muntah Setelah Makan MBG, Sempat Dirawat di Puskesmas

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA -- Empat siswa SMKN 1 Muara Kuang di Ogan Ilir dilaporkan mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu di Makan Bergizi Gratis (MBG).

MBG adalah program pemerintah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya guna meningkatkan gizi dan kesehatan mereka. 

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa empat siswa SMKN 1 Muara Kuang di Ogan Ilir dilaporkan mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu MBG terjadi pada Kamis (11/9/2025) petang.

"Anak-anak sudah pulang sekolah. Ketika di rumah mulai mengalami mual, muntah, mencret," kata seorang informan TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Jumat (12/9/2025).

Keempatnya lalu dirawat di Puskesmas Muara Kuang.

Pihak dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), TNI dan Polri pun mendatangi Puskesmas Muara Kuang.

"Semalam sudah dicek. Sekarang keempat anak itu sudah diperbolehkan pulang," ujar informan.

Baca juga: Puluhan Siswa di OKI Muntah Usai Santap Sop MBG, Disebut Karena Jeda Waktu Konsumsi Terlalu Lama

Baca juga: Cerita Siswa SDN 3 Mangun Jaya MUBA yang Keracunan MBG, Tahu Terasa Asam Saat Disantap

Kepala Puskesmas Muara Kuang, Erfida Nafratilova membenarkan ada sejumlah siswa yang dirawat karena mengalami mual dan muntah.

Namun Erfida tak dapat memastikan penyebab para siswa mengalami gejala-gejala tersebut.

"Kami Puskesmas Muara Kuang tidak bisa mengatakan kalau itu keracuan MBG karena kita harus tes laboratorium dari sampel makanan tersebut," kata Erfida dihubungi terpisah.

Erfida mengatakan bahwa keempat siswa tersebut kondisinya baik-baik saja dan sudah diperbolehkan pulang.

"Kondisi mereka semua baik-baik, tidak ada hal yang menghawatirkan. Dan nanti tim laboratorium dan akan jelas penyebabnya mengapa terjadi mual muntah pada siswa-siswi tersebut," jelas Erfida.

Siswa di Sumsel Diduga Keracunan MBG

Kasus siswa keracunan dari menu MBG baru-baru ini terjadi di wilayah Sumsel tepatnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba). 

Di Kabupaten OKI tepatnya di Kecamatan Pedamaran sebanyak 80 siswa diduga menjadi korban keracunan makanan.