Mata Lokal Desa
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan
Yang menarik, kegiatan ini bukan cuma menjadi cara untuk menekan angka kriminalitas. Ronda malam berubah menjadi ruang sosial baru.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Dalam gelapnya malam, cahaya senter dan obor sederhana menerangi jalan-jalan kecil Desa Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Suara tawa ringan dan langkah kaki warga yang menyusuri kampung menandai kembalinya tradisi lama yang penuh makna yakni ronda malam atau Siskamling.
Bukan sekadar rutinitas keamanan, kegiatan ini kini menjelma jadi simbol kekompakan.
Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Robby Liyanto, bersama para kepala dusun dan tokoh masyarakat, warga berkeliling bergantian memantau lingkungan mereka mewujudkan harapan akan desa yang aman dan damai.
“Kami ingin Desa Tulang Bawang jadi tempat yang nyaman untuk semua. Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi?,” ungkap Robby di sela kegiatan malam itu, Jumat (25/07/2025).
Semangat gotong royong ini muncul sebagai respons atas dorongan Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, M.T., yang terus mengajak desa-desa untuk membangun ketahanan sosial dari tingkat paling bawah masyarakat itu sendiri.
Arahan tersebut rupanya diterjemahkan warga Tulang Bawang bukan hanya sebagai instruksi, tapi sebagai panggilan untuk kembali menghidupkan rasa kepedulian antarwarga.
Yang menarik, kegiatan ini bukan cuma menjadi cara untuk menekan angka kriminalitas. Ronda malam berubah menjadi ruang sosial baru.
Di pos kamling, obrolan mengalir mulai dari urusan pertanian, pendidikan anak, hingga wacana pembangunan desa.
“Biasanya cuma ketemu waktu hajatan, sekarang tiap malam bisa ngobrol bareng. Jadi lebih akrab, lebih tahu keadaan masing-masing," kata Pak Surip, salah satu warga yang aktif ikut ronda.
Baca juga: Ratusan Warga Desa Macang Sakti dan Desa Lubuk Bintialo di Muba Dapat Edukasi Gizi Seimbang dan PHBS
Baca juga: Cerita Warga Desa Remayu Musi Rawas, Banyak Temukan Pecahan Piring-Gelas Peninggalan Belanda & China
Kegiatan seperti ini juga memberi rasa aman bagi para ibu dan anak-anak yang tinggal di rumah.
Kehadiran para peronda yang lalu-lalang membuat warga merasa lebih tenang dan terlindungi.
Sejauh ini, hasilnya terasa. Menurut keterangan aparat desa, aktivitas mencurigakan di lingkungan menurun, dan warga lebih cepat tanggap jika ada gangguan.
“Kita bukan polisi, tapi kita bisa jadi mata dan telinga untuk menjaga lingkungan,” ujar salah satu kepala dusun.
Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berakar pada nilai lokal, Desa Tulang Bawang membuktikan bahwa keamanan tak harus selalu bergantung pada teknologi tinggi atau personel aparat.
Tarif dan Cara Membeli Tiket di OPI Water Fun Destinasi Wisata Air di Palembang |
![]() |
---|
Agrowisata Nanas Madu di Musi Rawas, Rekomendasi Wisata Alam di Bawah Kaki Bukit Botak, Gratis Masuk |
![]() |
---|
Tradisi Suku Semende Diangkat dalam Film Dokumenter Mother Earth: Tunggu Tubang tak akan Tumbang |
![]() |
---|
Siapkan BBM dan Sopir, Kendaraan Operasional Desa Pangkul Prabumulih Bebas Dipakai Warga |
![]() |
---|
Peluang Menjanjikan, Pemdes Pangkul Prabumulih Tanam Pisang Cavendish di Lahan 3 Hektare Milik Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.