Berita Palembang

LAGI! Orderan Fiktif Berujung Penipuan, Pengemudi Ojol di Palembang Hilang Uang Hingga Rp 5,7 Juta

Aksi penipuan berawal orderan fiktif kembali dialami pengemudi ojek online (ojol) di Palembang.  Korban kehilangan uang Rp 5,7 juta di rekening.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
LAPOR POLISI -- Rendi Risdamawanto (21), pengemudi ojek online (ojol) di Palembang membuat laporan ke Polrestabes Palembang, Senin (24/2/2025). Rendi mengaku sudah jadi korban penipuan berawal saat dia mendapat orderan fiktif. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Aksi penipuan berawal orderan fiktif kembali dialami pengemudi ojek online (ojol) di Palembang. 

Kali ini korbannya adalah Rendi Risdamawanto (21) yang kehilangan uang Rp 5,7 juta di dalam rekeningnya akibat ulah pelaku. 

Kepada Petugas piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Warga Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin tersebut menuturkam peristiwa yang dialaminya terjadi di sekitar kecamatan SU II Palembang, Minggu (23/2/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. 

"Akibat peristiwa ini, uang saya di rekening habis pak, karena dikuras pelaku yang mengatasnamakan dari kantor Grab Pusat," Katanya kepada petugas saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Senin (24/2/2025). 

Kejadian ini bermula saat Rendi mendapatkan orderan nasi sebanyak 4 bungkus dengan total Rp 100 ribu, dan diminta diantarkan ke wilayah Plaju.

"Sebelumnya saya konfirmasi apakah lokasinya sudah benar, dijawab oleh pelaku benar, saat itu nomor handphone pemesan masih aktif, "katanya. 

Kemudian dirinya langsung pergi membeli nasi yang diorder melalui aplikasi, setelah selesai mengambil orderan, ia pun langsung pergi ke titik lokasi pemesan. 

"Awalnya saya tidak curiga sama sekali pak kalau pesanan itu fiktif, lalu saya antarkan nasi sesuai titik di aplikasi, setibanya di lokasi justru handphone pemesan yang di telepon tadi tidak aktif, " katanya. 

Setelah sekian lama mencoba telepon terus, nomor tersebut benar-benar tidak aktif, sehingga dirinya memutuskan untuk pulang. 

"Setelah tau itu orderan fiktif, saya pulang pak, " katanya. 

Namun, selang beberapa lama setelah meninggalkan lokasi pemesan, dirinya mendapatkan telpon dari orang yang mengaku dari grab Indonesia (terlapor-lidik).

Yang mana orang tersebut mengatakan jika akan mengembalikan uang korban yang sudah terpakai akibat membeli pesanan fiktif.

"Orang yang nelpon ngaku dari grab Indonesia, ia menanyakan apakah benar mendapatkan orderan fiktif, saya jawab benar. Nah saat itu terlapor mengatakan akan mengembalikan uang yang sudah terpakai," bebernya 

Tapi untuk mendapatkan pengembalian, Korban harus mengisi data melalui link yang dikirimnya. 

"Ya saya percaya karena merasa itu dari grab pusat, profilnya juga grab Indonesia, jadi saya ikuti arahannya supaya uang Rp 100 ribu saya bisa dikembalikan, " tutupnya.  

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved