Berita Palembang

LAGI! Orderan Fiktif Berujung Penipuan, Pengemudi Ojol di Palembang Hilang Uang Hingga Rp 5,7 Juta

Aksi penipuan berawal orderan fiktif kembali dialami pengemudi ojek online (ojol) di Palembang.  Korban kehilangan uang Rp 5,7 juta di rekening.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
LAPOR POLISI -- Rendi Risdamawanto (21), pengemudi ojek online (ojol) di Palembang membuat laporan ke Polrestabes Palembang, Senin (24/2/2025). Rendi mengaku sudah jadi korban penipuan berawal saat dia mendapat orderan fiktif. 

Namun korban tidak sadar ternyata link yang diisi merupakan jebakan dari terlapor untuk bisa mengakses seluruh data terlapor.

"Saya tidak tahu kalau ternyata terlapor bisa menguras uang saya, saya sadar semua uang hilang saat mau cek rekening apakah uang yang dijanjikan terlapor sudah masuk atau belum, " katanya. 

Atas peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 5,7 Juta, dan laporan diterima petugas piket dengan dugaan penipuan atau perbuatan curang UU Nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP, sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372. 

"Saya berharap uang saya masih bisa kembali dan laporan segera ditindaklanjuti serta pelakunya bisa ditangkap, " ungkapnya.  

Sementara, Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri mengatakan Laporan sudah diterima petugas piket dan akan diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang.

"Laporan sudah kita terima, dan akan diserahkan ke Satreskrim, untuk segera ditindak lanjuti, " Katanya.

SEBELUMNYA, modus nyaris serupa juga dialami Ariano (43) yang juga pengemudi ojek online (ojol) di Palembang.

Ariano mengaku telah menjadi korban hipnotis sehingga ia memutuskan membuat laporan ke Polrestabes Palembang, Jumat (14/2/2025) siang. 

Di hadapan polisi, Ariano mengaku pelaku berhasil menghipnotis sehingga ia melakukan pinjaman online (pinjol) nyaris Rp 10 juta. 

Warga Lorong Depok Kecamatan Plaju, Palembang ini mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (12/2/2025), malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Kepada petugas korban mengatakan berawal saat dirinya mendapatkan orderan fiktif.

Namun anehnya ketika tiba di lokasi dirinya tidak bisa menghubungi pemesan tersebut. 

"Saat telepon pak pemesan itu. Tetapi nomornya tidak aktif, kemudian saya langsung membuat laporan di aplikasi terkait orderan fiktif, dan pulang ke rumah, " ungkapnyan 

Lalu, sesampai di rumah tiba-tiba dirinya ditelepon oleh terlapor RP yang mengaku dari aplikasi ojol, dan menanyakan perihal orderan fiktif yang diterima. 

"Saya ditelepon oleh seseorang yang mengaku dari aplikasi ojol inisial RP, dia menanyakan apakah saya mendapat orderan fiktif, saya jawab benar, "katanya kembali. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved