Berita Nasional

Sosok 2 Tersangka di Kasus Tewasnya Wildan Ahmad Saat Latihan Pencak Silat Karena Ditendang Senior

Diketahui, akibat kejadian tersebut sebanyak lima orang diamankan dalam kasus kekerasan yang mengakibatkan siswa SMP bernama Wildan Ahmad (14) tewas.

Editor: Slamet Teguh
TribunSolo.com / Mardon Widiyanto
Sosok 2 Tersangka di Kasus Tewasnya Wildan Ahmad Saat Latihan Pencak Silat Karena Ditendang Senior 

Diduga korban mendapat kekerasan fisik lantaran tidak membawa anggota baru saat latihan.

Menurut Maryadi, ada aturan di Pagar Nusa bahwa setiap anggota baru diwajibkan mencari orang untuk bergabung.

"Ada kewajiban untuk mengajak orang baru masuk ke PN (Pagar Nusa) itu tugas anggota baru, setelah dibaiat ditugaskan itu, namun untuk pemberian hukuman itu tidak ada di AD/ART dan hukuman itu tidak ada dalam materi kita," paparnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Namun jenis hukuman yang diberikan kelima anggotanya tidak ada dalam aturan Pagar Nusa.

"Dalam kasus ini sudah di luar materi, karena kami tidak menggunakan teknik pernapasan atau doweran dalam latihan," imbuhnya.

Maryadi mengaku menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke kepolisian.

"Kami menunggu proses hukum. Nasib mereka akan kami rapatkan dulu," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Wildan Ahmad, Siswa SMP di Karanganyar yang Tewas Saat Latihan Silat Karena Ditendang Senior

Baca juga: Siswa SMP di Tulungagung Meninggal Usai Latihan Silat, Sempat Sebut Nama Orang yang Buat Sakit

Kata Ayah Korban

Ayah korban, Suparno (67) mengaku sempat melarang anaknya untuk latihan silat yang dilakukan di halaman SDN 2 Cangakan, Karanganyar.

Larangan tersebut tak dihiraukan dan korban tetap mengikuti latihan silat.

"Sudah saya nasehati, tapi anak saya jawab, sudah saya niatin pak, namun setelah saya pantau lama, saya ingatkan untuk hati-hati," ungkapnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Suparno menjelaskan korban diberi tugas para seniornya untuk mencari anggota baru.

Namun, korban tak membawa anggota baru saat latihan sehingga mendapat hukuman fisik.

"Saya biasanya ngecek anak saya latihan, tapi kemarin tidak. Saat saya akan melangkah keluar rumah, ada dua anak di sini dan menyampaikan anak saya dibawa ke rumah sakit karena jatuh," paparnya.

Menurut Suparno, para anggota silat tidak segera membawa anaknya ke rumah sakit sehingga nyawa korban tak tertolong.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved