Kakak adik di Kendal
Gaya Hidup 2 Kakak Adik di Kendal Sebelum Ditemukan Lemas 26 Hari Tak Makan, Mampu dan Suka Bergaul
Jauh sebelum ditemukan lemas 26 hari tak makan, Putri dan Intan dua kakak adik di Kendal dikenal hidup berkecukupan bersama kedua orang tuanya.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Ringkasan Berita:
- Sebelum ditemukan lemas 28 hari karena tak makan, Putri dan Intan dikenal hidup berkecukupan
- Keduanya merupakan anak seorang pekerja kebun sawit dan ibu PKK
- Dua kakak adik di Kendal ini dikenal anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, hingga temani jasad sang ibu
TRIBUNSUMSEL.COM - Kehidupan Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17), dua kakak adik warga Dusun Songopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal sebelum ditemukan terkulai lemas 28 hari karena tak makan, jauh dari kesusahan.
Pilunya kini keduanya menjadi anak yatim piatu pasca ditinggal kedua orang tuanya untuk selama-lamanya.
Putri dan Intan dikenal sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Bahkan, hingga keduanya ditemukan lemas pun masih setia menemani jasad sang ibunda, Setianingsih (51) yang diketahui sudah meninggal membusuk sejak Senin, (13/10/2025).
Baca juga: Pesan Ibu 2 Kakak Adik di Kendal Sebelum Meninggal, Dilarang Keluar Berujung Lemas 28 Hari Tak Makan
Jauh sebelum ini, Putri dan Intan hidup berkecukupan bersama kedua orang tuanya.
Putri menceritakan bahwa ayahnya telah meninggal dunia di Kalimantan pada 2017.
Mereka hidup dari uang pesangon sang ayah yang dulu bekerja di perkebunan sawit di Kalimantan.
Sejak itu, keluarga mereka pindah ke Boja pada 2019 dan dikenal mampu.
Hingga beberapa bulan terakhir, keluarga mereka menjadi tertutup sebelum sang ibu ditemukan meninggal dunia.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh Kepala Desa Bebengan, Wastoni yang mengatakan sosok Setianingsih dikenal sebagai orang yang mudah bergaul dan aktif dalam kegiatan desa.
"Kalau keluarga itu warga melihatnya sebagai orang mampu. Karena biasanya sebulan sekali beli bahan makanan satu becak dibawa ke rumah," kata Wastoni ditemui Tribunjateng.com, Senin (3/11/2025) sore.
“Ibu dulu aktif di PKK, sering bantu tetangga. Tapi sejak beberapa bulan ini, jarang keluar,” tambahnya.
Namun, sejak beberapa hari terakhir, Wastoni menemukan gelagat berbeda dari kedua anaknya.
Setianingsih mulai jarang keluar rumah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.