Berita OKI

Nasib Rumah Makan Pinggir Jalintim OKI Banyak Gulung Tikar Gegara Pengendara Pilih Lewat Tol

Nasib Warung Makan Di Pinggir Jalintim OKI Banyak Gulung Tikar Gegara Pengendara Pilih Lewat Tol

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
Beberapa rumah makan besar yang ada di jalan lintas timur (Jalintim) tutup permanen dan nampak pemandangan puing-puing sisa bangunan yang sudah terbengkalai. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Adanya keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung - Palembang tak hanya memberi kemudahan bagi pengendara.

Namun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung - Palembang disinyalir telah berimbas dengan kelangsungan usaha rumah makan di jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera yang melewati wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.

Sepanjang Jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera yang melewati wilayah OKI banyak rumah makan yang bangkrut

Di samping kanan dan kiri jalan nampak pemandangan puing-puing sisa bangunan yang sudah terbengkalai.

Baca juga: Pekerjaan Waluyo Wasis Nugroho Pria Lempar Botol ke Rocky Gerung, Punya Jabatan Ketua Umum

Mereka kehilangan pelanggan sejak pemudik lebih memilih lewat Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung - Palembang ketimbang melewati jalan utama jalintim.

Hingga akhirnya rumah-rumah makan tersebut gulung tikar. Kini yang tersisa tinggal puing bangunan sisa kejayaan mereka.

Dulu jalintim Sumatera adalah jalan utama yang menghubungkan antar provinsi Lampung dan provinsi Sumatera Selatan.

Rumah makan besar dan kecil berjejer di sepanjang jalan tersebut.

Dari pantauan Tribunsumsel.com menunjukkan jika beberapa rumah makan yang sempat berjaya di masanya antara lain RM Ranah Minang Indah, RM Wisata Minang, RM Singkarak Raya 2 dan RM Ilham Jaya sudah terlihat tutup permanen

Kisah penutupan beberapa tempat makan disampaikan oleh pengguna jalan bermana Hardiansyah yang kerap melintasi Jalintim Sumatera.

"Setahu saya memang hampir semua rumah makan besar tidak lagi beroperasi karena bangkrut," ucapnya saat ditemui pada Senin (11/9/2023) pagi.

Salah satu dampak penutupan yaitu  sepinya pembeli karena tidak banyak lagi kendaraan pribadi maupun mobil angkutan yang lalu-lalang melintas dilokasi.

"Sebelum ada jalan tol memang langganan mereka pengendara mobil-mobil pribadi dan mobil angkutan besar dan biasanya rame terus, tapi sejak tahun 2019 lalu menjadi sepi jarang ada yang lewat apalagi pembeli," ujar dia.

Hal senada disampaikan Ayura sebelum ada Jalan Tol Trans Sumatera banyak mobil pribadi yang melintas.

Mereka mampir di rumah makan dan warung-warung kecil. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved