Berita OKI
BPBD OKI Buat Jalur Alternatif Sementara yang Sempat Lumpuhkan Akses Jalan di Mesuji Raya
TRC BPBD OKI ikut turun tangan membuat jalur alternatif sementara akibat bencana banjir yang membuat jalan putus di Kecamatan Mesuji Raya.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- TRC BPBD OKI ikut turun tangan membuat jalur alternatif sementara akibat bencana banjir yang membuat akses jalan terputus di Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
"Tujuannya agar warga tetap bisa beraktivitas, meskipun air mulai surut, kondisi jalan belum bisa dilalui dengan normal saat itu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Listiadi Martin, Kamis (13/11/2025).
Sebelumnya, bencana banjir yang melumpuhkan Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel pada April 2025 lalu, kini kembali terulang di akhir tahun.
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah OKI membuat jalan utama penghubung sepanjang 1 kilometer antara Desa Rotan Mulya - Embacang Permai terendam banjir dan berlumpur, melumpuhkan total aktivitas warga.
Kondisi ini membuat tim reaksi cepat (TRC) BPBD OKI bersama aparat gabungan TNI–Polri dan perangkat desa turun ke lokasi melakukan penanganan darurat.
Dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Listiadi Martin timnya selalu siaga dan langsung bergerak cepat ke lokasi begitu laporan jalan rusak akibat hujan deras diterima.
"Hujan deras yang terjadi di musim hujan sering membuat banjir. Akibatnya sejumlah titik jalan menjadi rusak," ujar Listiadi saat dihubungi awak media pada Kamis (13/11/2025) siang.
Menurutnya, kondisi di akhir tahun ini serupa dengan kejadian parah April 2025 lalu.
Saat itu, badan jalan tergenang air dan berlumpur pekat membuat kendaraan sulit melintas.
"Sejumlah warga harus mendorong sepeda motor atau berjalan kaki sejauh beberapa ratus untuk meter melewati genangan air," jelasnya, menggambarkan beratnya medan.
Dikatakan Listiadi akar masalahnya bukan hanya tingginya curah hujan. Banjir terjadi akibat meluap aliran air dari parit dan sungai kecil di sekitar permukiman.
"Dikarenakan tidak adanya saluran drainase yang memadai, sehingga membuat air menggenang lama. Genangan air yang bertahan lama itulah yang akhirnya memperparah kondisi jalan, menyebabkan permukaan aspal terkelupas dan menciptakan lubang-lubang berbahaya banyak titik," ungkapnya.
Dampak dari terputusnya akses jalan ini, lanjut Listiadi, sangat dirasakan langsung masyarakat.
Berdasarkan asesmen kejadian serupa di April lalu, kerusakan jalan telah mengganggu aktivitas warga, anak sekolah dan para petani.
"Padahal, jalan tersebut merupakan jalur vital yang digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari, mulai dari pendidikan, pertanian dan perekonomian," tegas Listiadi.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
| Fenomena Istri Gugat Cerai Suami Mendominasi di OKI & Ogan Ilir, Angka Perceraian Tembus 1.740 Kasus |
|
|---|
| Bayar Tapi Macet, Pengendara Keluhkan Tol Kayuagung-Palembang Rusak Parah, Pengelola Minta Maaf |
|
|---|
| Tercatat, Ada 9 Pelaku Kejahatan di OKI Tak Jadi Dipenjara Selama 2025, Pencurian Hingga KDRT |
|
|---|
| Diminta Perbaiki, Pria Asal Bangka Malah Curi Kabel dan Perangkat Tower di OKI, Kini Ditangkap |
|
|---|
| Warga Pampangan Senang Jalan di OKI Mulus, ke Kayuagung Cukup 1 Jam, Biasanya Capai 2 Jam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Jalur-Penghubung-Desa-di-Mesuji-Raya-Terputus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.