Liputan Khusus Tribun Sumsel
LIPSUS: Hana Masih Butuh Uluran Tangan, Cerita Keluarga dengan Anak Stunting
Hana ini di diagnosis stunting sejak baru lahir. Saat ini Alhamdulillah sudah mengalami perubahan yang cukup baik
Mardiansyah mengatakan, pada tahun 2023 penurunan angka stunting di Kabupaten pali menyamai target nasional sebesar 14 persen.
"Berdasarkan capaian itu maka pada tahun 2024 nanti, Kabupaten Pali menargetkan penurunan resiko stunting sebesar 11 persen diseluruh Desa dan Kecamatan, "ujarnya
Mardiansyah juga meminta agar seluruh desa di Kecamatan Kabupaten Pali dapat melaksanakan penurunan stunting sebaik mungkin.
Untuk mewujudkan target penurunan angka stunting sebesar 11 persen. Pemerintah Kabupaten pali melalui Dinas P2KBP3A melakukan promosi tentang pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan kepada masyarakat.
Pencegahan dan penanganan resiko stunting menurutnya harus dimaksimalkan untuk mewujudkan anak sehat, dengan mengutamakan kesehatan, ketahanan pangan, serta lingkungan sehat.
Sementara Wakil Bupati PALI Soemarjono juga pernah mengatakan, penurunan angka stunting di kabupaten itu sudah berlangsung sejak tahun 2019 yang mencapai 39 persen.
Kemudian pada tahun 2021 angka stunting menurun menjadi 20,2 persen, tahun 2022 menurun 14, 6 persen, dan di tahun 2023 telah mencapai target nasional sebesar 14 persen.
"InsyaAllah kita optimis bisa mengejar target 11 persen angka penurunan stunting pada tahun 2024 mendatang,"ujarnya.
Dengan jumlah penduduk yang sedikit, wilayah yang tidak terlalu luas, tentu kita bisa dan mampu mencapai target itu,"tambahnya.
Dikatakan Soemarjono beberapa rekomendasi yang harus dilaksanakan di antaranya membudayakan memakan ikan. Karena menurut nya Ikan mengandung asam amino yang tinggi.
Kemudian kapasitas kader posyandu untuk lebih ditingkatkan, serta yang paling penting mengajak masyarakat untuk sadar betapa pentingnya mencegah stunting sejak dini.
Stunting di Palembang
Di Kota Palembang masih ada anak-anak yang terindikasi stunting seperti Luki Zubaidah dan Nayra Halawa warga Kalidoni Kota Palembang.
Luki Zubaidah kini usianya 2 tahun 2 bulan. Kondisi sekarang terlihat sehat, tetapi badan nya kecil tidak seperti anak seusianya. Untuk berita badannya 8,4 kg dan tinggi badan 77 cm.
Lia yang merupakan tante dari Luki menceritakan, bahwa ibunya Luki meninggal setelah tiga jam melahirkan Luki. Ia pun tak tahu pasti awal mula Luki terindikasi stunting.
"Waktu lahir usia kandungan masih 8 bulan, tahu terindikasi stunting dari bidan Puskesmas. Terindikasi stunting di usia 8 bulan, karena dilihat dari timbangan tidak bertambah berat badannya," kata Lia, Sabtu (2/9)
Menurutnya, anaknya sudah bisa meniru bicara sebelum umur 1,5 tahun, sekarang kalau diajak bicara sudah nyambung. Namun memang ada yang bermasalah dengan tulang belakang nya skoliosis.
"Untuk bantuan kami dapat dari puskesmas, bantuan berupa vitamin susu formula biskuit dan telur. Kalau telur ini dapat satu minggu sekali selama enam bulan. Kami berharap pemerintah dapat memberi bantuan," katanya
Sementara itu Neneng ibu dari Nayra Halawa yang terindikasi stunting mengatakan, awal mulanya setelah anak lahir, pulang dari bidan anak panas tinggi dan step.
"Lalu saat umur 2 bulan anak sehat dan gendut. Namun pas naik umur 6 bulan anak mulai terlihat penurunan berat badannya dan gak ada perkembangan selanjutnya, seperti tengkurap duduk atau yang lain nya," ungkapnya
Masih kata Neneng, sampai umur 2 tahun 3 bulan sekarang anak belum bisa apa-apa karena mungkin urat nya ketarik pas step baru lahir.
"Setelah tahu anak ku butuh penindakan saya ke Puskesmas dan di dampingi ketua rt kami. Alhamdulillah ketua rt sangat peduli sama Nayra dan kami masih menunggu proses kis dari Puskesmas," katanya
Menurutnya, selama ini sudah ada bantuan dari kelurahan setempat dan puskesmas, berupa sembako. Ia pun berharap sangat agar anaknya bisa di tindak lanjutin seperti pengobatan terapi biar bisa berjalan seperti anak normal lainnya.
Gencar Sosialisasi
Upaya menurunkan stunting dilakukan bukan cuma tingkat nasional saja tapi juga hingga tingkat daerah seperti yang dilakukan sejumlah camat di Palembang.
Camat Ilir Barat I Pane mengatakan jumlah anak stunting di wilayahnya kurang dari 20 orang berkat usaha bersama yang dilakukan untuk mencegah stunting ini dengan beragam sosialisasi dan edukasi juga pemberian gizi agar angka stunting semakin turun.
Angka ini tidak termasuk dalam 10 besar kecamatan dengan jumlah penderita stunting terbanyak di Palembang.
Angka stunting di wilayahnya turun berkat usaha yang dilakukan bersama dengan semua pihak terkait.
Jumlah anak stunting kurang dari 20 orang berkat usaha bersama yang dilakukan untuk mencegah stunting ini dengan beragam sosialisasi dan edukasi juga pemberian gizi agar angka stunting semakin turun.
Jumlah penderita stunting di bawah 20 anak yang tersebar di empat puskesmas yang terus diawasi jumlahnya dan diberikan tambahan makanan bergizi yang melibatkan camat, lurah, puskesmas, posyandu dan ahli gizi.
Selain itu juga gencar dilakukan sosialisasi ke masyarakat untuk mencegah stunting pada ibu hamil dan mendata jumlah anak stunting.
Sementara itu Camat Sako Dr Amiruddin Sandy mengatakan upaya mencegah stunting yang dilakukan di Camat Sako yakni program Gerakan Donasi Peduli Stunting (Gending) bagi keluarga yang kurang mampu untuk mengentaskan stunting.
Ia menjelaskan, program nya berupa donasi, jadi satu anak cukup Rp 5000 per hari. Camat, jajaran, UPTD dan lain-lain bersama-sama berdonasi.
"Alhamdulillah dengan fakta jumlah anak sekian, donatur sekian. Ada yang menyumbang dua anak, satu anak dan lain-lain," ujar Sandy.
Sandy mengatakan dia pernah mengumpulkan anak dan orang tua yang terindikasi stunting. Ada anak dikasih minuman kemasan kopi, padahal sebenarnya anaknya bisa dikasih telur.
"Di sini bisa kita gambarkan bahwa pola asuh anak yang salah perlu perhatian serius dari pemerintah kota maupun pusat. Untuk itu kita masih perlu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat," katanya.
Kemudian sasaran yang akan diedukasi ditentukan supaya tepat sasaran. Lalu Posyandu juga perlu diberi edukasi agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dengan baik. (cr24/cr42/nda/tnf)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Liputan Khusus Tribun Sumsel
Liputan Khusus Tribun Sumsel Anak Stunting
mata lokal menjangkau indonesia
Lokal Bercerita
Aku Lokal Aku Bangga
Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
![]() |
---|
Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
![]() |
---|
LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
![]() |
---|
Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
![]() |
---|
LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.