Liputan Khusus Tribun Sumsel
LIPSUS: Hana Masih Butuh Uluran Tangan, Cerita Keluarga dengan Anak Stunting
Hana ini di diagnosis stunting sejak baru lahir. Saat ini Alhamdulillah sudah mengalami perubahan yang cukup baik
Pada kesempatan ini juga, Yudha menyampaikan bahwa program pengentasan stunting di Pemerintah Kabupaten OKU Timur dibagi menjadi tiga tahap yakni Pra Stunting, Stunting dan Pasca Stunting.
Untuk pra stunting dilakukan program penyuluhan tentang peningkatan gizi terhadap remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas.
Serta dilakukan juga pendampingan terhadap bayi dan balita, ibu hamil dan remaja yang beresiko stunting.
"Lalu untuk tahap stunting, Pemerintah Kabupaten OKU Timur memberikan pelayanan kesehatan untuk penderita stunting baik di Puskesmas maupun di rumah sakit," kata Yudha yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Lalu lanjut kata Yudha, pemeritah juga melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal seperti makanan yang banyak mengandung protein hewani. Hal ini untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting.
Kemudian pada tahap pasca stunting, pemerintah melakukan pemantauan serta pendampingan dan penyuluhan kepada penderita stunting agar tidak kembali terulang lagi stunting.
"Kami bersama OPD terkait terus bahu-membahu untuk mengentaskan stunting di Kabupaten OKU Timur. Mulai dari penyuluhan hingga pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil. Tentunya kami terus memantau perkembangan dari kasus stunting ini," ucapnya.
Belum Dapat Bantuan
Sementara di Kabupaten PALI, meskipun angka penurunan stunting menunjukan penurunan yang signifikan, yakni mencapai 14 persen, anak -anak yang berpotensi stunting masih ada.
Di kecamatan Talang Ubi saja pada 17 Januari 2023 lalu, tercatat sebanyak 25 anak berpotensi alami gizi buruk atau stunting.
Berdasarkan itu, untuk mewujudkan wilayah Bumi Serepat Serasan menjadi zero Stunting, berbagai pihak perlu bekerjasama melakukan perhatian khusus. Sehingga asupan gizi turut pula harus diperhatikan.
Dari pantauan di lapangan, saat mendatangi tempat tinggal dua orang anak yang berpotensi stunting di RT 09 RW 03 Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi.
Kedua Anak tersebut bernama M Thorik (7) dan Dafri (9 bulan). Kedua anak ini masuk dalam kategori stunting karena berat badan nya berbeda dari anak usia nya.
Salah satunya M Thorik, bocah kelas satu SD anak dari pasangan suami istri Angga dan Apriani, berat badan nya hanya 12 Kg.
Berat badan M Thorik hanya berbeda Satu Kilo dari Adik nya yang berusia 7 bulan, berat badan adik nya mencapai 11,5 Kg.
Angga (37) Ayah dari M Thorik mengatakan, pada saat lahir berat badan anaknya tersebut dalam keadaan normal.
Liputan Khusus Tribun Sumsel
Liputan Khusus Tribun Sumsel Anak Stunting
mata lokal menjangkau indonesia
Lokal Bercerita
Aku Lokal Aku Bangga
Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
![]() |
---|
Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
![]() |
---|
LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
![]() |
---|
Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
![]() |
---|
LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.