Sekeluarga Tewas di Indramayu

Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga Sahroni di Indramayu, Pelaku Sempat Buatkan Susu untuk Korban

Rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Indramayu dilakukan penyidik Polres Indramayu dan melibatkan dua tersangka, P dan R, memperagakan 90 adegan.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
tribun jabar/eki yulianto
REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN- Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga yang sempat mengguncang warga Kelurahan Paoman di lapangan futsal berumput hijau di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025) siang 

Mereka dikubur di bawah pohon nangka.

Salah satu kaki korban ternyata menyembul sehingga penolong dapat segera mengenali para korban.

Polisi juga menghadirkan pihak Kejaksaan Negeri Indramayu dalam rekonstruksi tersebut untuk menyamakan persepsi dan memastikan sinkronisasi berkas perkara.

"Untuk fakta, sejauh ini masih sama seperti hasil pemeriksaan sebelumnya. Belum ditemukan fakta baru,” katanya.

Baca juga: Sakit Hati, Sadisnya Cara Pelaku Bunuh Sahroni Sekeluarga, Pakai Pipa Besi & Bayi Ditenggelamkan

Rekonstruksi yang dilakukan kali ini menjadi rangkaian lanjutan dari pengungkapan misteri kelam pembunuhan keluarga Sahroni yang sempat mengguncang masyarakat Indramayu pada awal September lalu.

Polisi memastikan, kedua tersangka akan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

“Kami pastikan seluruh proses penyidikan dilakukan secara profesional dan transparan agar kasus ini segera disidangkan,” jelas dia.

Sebelumnya, warga Kelurahan Paoman, Indramayu, sempat digemparkan oleh penemuan lima jenazah dalam satu liang di halaman rumah Haji Sahroni pada Senin (1/9/2025) malam.

Bau busuk menyengat menjadi awal terungkapnya tragedi berdarah itu.
 
Polisi kemudian menangkap dua pelaku, P dan R, di wilayah Kedokan Bunder pada Senin (8/9/2025) dini hari. 

Keduanya diketahui memiliki hubungan dekat dengan korban.

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Mochammad Arwin Bachar, kala itu menjelaskan, bahwa motif pembunuhan diduga dilatarbelakangi rasa sakit hati akibat konflik sewa mobil antara pelaku dan korban.

“Kami amankan dua orang diduga pelaku pembunuhan terhadap Sahroni dan empat anggota keluarganya."

"Saat ini sedang kami dalami motif dan modusnya,” ujar Arwin saat diwawancarai media, Senin (8/9/2025).

Tragedi ini juga menarik perhatian publik setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengucapkan apresiasi kepada pihak kepolisian melalui media sosial atas keberhasilan pengungkapan kasus.

“Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian atas pengungkapan pembunuhan keluarga Sahroni."

"Semoga pelaku mendapat hukuman setimpal,” tulisnya.

Kelima korban kemudian dimakamkan di TPU Nyairesik, Desa Sindang, pada Rabu (3/9/2025). 

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved