Pilu Satu Keluarga Haji Sahroni Dibunuh Secara Sadis Dua Pelaku, Eni : Kami Mau Hukuman Setimpal

TRIBUNSUMSEL.COM - Respon keluarga Sahroni usai pelaku pembunuhan 5 anggota keluarga ditangkap.

Seperti diketahui, Sahroni sekeluarga ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumah di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kedua pelaku akhirnya berhasil ditangkap di wilayah Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Kini keluarga pun meminta agar kedua pelaku dihukum seberat-beratnya, setimpal dengan perbuatan yang mereka lakukan. 

"Kami minta hukuman yang setimpal, semuanya, lima saudara saya, semua meninggal. Kami mau hukuman yang setimpal, hukuman yang seberat-beratnya karena ini menyangkut lima nyawa," ujar Eni Sukaenih (65), sepupu dari H Sahroni, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (9/9/2025) mengutip Kompas.com

Eni menilai, pembunuhan bukan perkara yang sepele.

R dan P harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tercatat ada lima korban dalam kasus ini, yakni H Sahroni (75), Budi (45), anak Sahroni, Euis (40), istri Budi, dan kedua anak Budi dan Euis yang diperkirakan berusia 6 tahun serta bayi 8 bulan.

Baca juga: Sosok R Otak Pembunuhan Sahroni Sekeluarga, Residivis yang Ditangkap Saat Kabur Berlayar jadi ABK

Ia pun mendoakan pelaku agar mendapat pengadilan seberat-beratnya, bahkan sampai nanti di akhirat. Menurut Eni, kelakuan para pelaku sudah sangat kejam. 

Mereka menghabisi empat korban dengan memukulnya menggunakan besi.

Lebih sadisnya lagi, bayi yang tidak berdosa juga ikut dihabisi. Nyawa cucu bungsu H Sahroni itu ditenggelamkan oleh pelaku ke dalam bak mandi. Membayangkan kejadian itu, Eni pun hanya mampu mengelus dada dan beristigfar. 

Baca juga: Siasat Licik 2 Pelaku Pembunuh Sahroni Sekeluarga, Skenario Gadai Pikap & Bawa Kabur Perhiasan

Eni tak menyangka ada orang yang tega melakukan hal sekejam tersebut.

"Pokoknya kami minta hukuman seberat-beratnya," ujar dia.