Sekeluarga Tewas di Indramayu

Bak Mimpi Buruk, Ema Orang Pertama Temukan Jasad 1 Keluarga di Indramayu Histeris Lihat Kaki Muncul

Ema (55), orang yang pertama kali menemukan jenazah Haji Sahroni(70), terkubur bersama empat anggota keluarganya di halaman rumah sempat histeris

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
SAKSI PENEMUAN JASAD- Ema (55), orang yang pertama kali menemukan jenazah Haji Sahroni (70), yang terkubur bersama empat anggota keluarganya di halaman rumah sempat histeris ketakutan. 

5 Orang Diperiksa

Hingga Selasa (2/9/2025), penyidik Polres Indramayu telah memeriksa lima orang saksi yang dianggap mengetahui kondisi keluarga korban sebelum tragedi itu terjadi.

“Untuk tindakan kepolisian, telah meminta keterangan sebanyak lima orang. Kelima saksi ini tentu yang berkompeten,” ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, saat diwawancarai di Mapolres setempat, Selasa (2/9/2025).

Tarno menjelaskan, kelima jasad tersebut ditemukan Senin (1/9/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB setelah warga melapor adanya bau busuk yang menyengat dari rumah di Jalan Siliwangi Nomor 52.

Polisi yang mendatangi lokasi menemukan gundukan tanah di halaman belakang dan setelah digali, terdapat lima jasad dalam satu lubang yang sama.

Sementara itu, warga sekitar masih diliputi rasa takut dan ngeri usai penemuan tersebut.

Korban diketahui adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.

Seperti diketahui, Malam itu, Senin (1/9/2025), warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diguncang kabar yang sulit dipercaya.

Dari sebuah rumah sederhana di lingkungan mereka, polisi menemukan lima jasad anggota keluarga yang terkubur di bawah pohon nangka di halaman belakang.

Beberapa warga mengaku sempat melihat hal mencurigakan sebelum penemuan tersebut.

Pada Sabtu dini hari, dua mobil pikap berhenti cukup lama di depan rumah korban.

Saat itu, tak ada yang mengira peristiwa janggal tersebut berkaitan dengan peristiwa mengerikan yang kemudian terbongkar.

Begitu penemuan itu diketahui, suasana berubah mencekam. 

Polisi segera memasang garis kuning di sekitar rumah korban.

Proses olah tempat kejadian perkara berlangsung hingga larut, sementara jenazah satu per satu dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk diautopsi.

Kini, Kelurahan Paoman masih diselimuti rasa was-was.

Warga berharap polisi segera mengungkap tabir gelap tragedi tersebut, agar keadilan bagi keluarga yang malang itu bisa terwujud dan ketenangan kembali hadir di kampung mereka. 

(*) 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved