"Saat masa kesultanan puluhan tahun lalu, para bangsawan biasanya menjadikan gulo puan sebagai pengganti gula pasir atau camilan sehari-hari," ujarnya.
Seiring berkembangnya waktu, gulo puan juga menjadi kudapan khas bagi masyarakat Palembang dan sekitarnya.
"Biasanya dijual di Masjid Agung Palembang setiap hari Jumat, selain itu juga dijual melalui media sosial. Untuk sekarang permintaan cukup banyak datang dari Pulau Jawa, Lampung dan sekitarnya," tukasnya.