Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Telepon Terakhir Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN dengan Sang Kakak Sebelum Tewas Dibunuh, Pilu

Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang salah satu Bank BUMN, sempat melakukan percakapan terakhir dengan kakaknya

Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @hampradipta
KACAB DITEMUKAN TEWAS - Muhammad Ilham Pradita Kepala Cabang Bank BUMN yang diduga jadi korban penculikan dan pembunuhan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang salah satu Bank BUMN, sempat melakukan percakapan terakhir dengan kakaknya di Surabaya, hanya beberapa jam sebelum dirinya menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

Kisah haru ini diungkap oleh juru bicara keluarga, Widodo Bayu Ajie, kepada Kompas.com pada Senin malam (25/8/2025).

Menurut Bayu, tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari Ilham saat itu.

Bahkan di siang hari sebelum kejadian, Ilham masih sempat berbincang santai lewat telepon dengan sang kakak.

“Tidak ada gelagat aneh. Hari itu, siangnya, beliau masih ngobrol lewat telepon dengan kakaknya di Surabaya,” ujar Bayu.

Percakapan tersebut berlangsung ringan, membahas hal-hal sederhana seperti makanan khas Surabaya.

Ilham sendiri pernah bertugas di kota tersebut, sehingga obrolan seputar kuliner menjadi topik yang akrab di antara mereka.

 

KASUS KEPALA CABANG BANK - Foto Mohamad Ilham Pradipta (KIRI), Capture CCTV penculikan kepala cabang Bank (KANAN). Curhatan Istri Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN
KASUS KEPALA CABANG BANK - Foto Mohamad Ilham Pradipta (KIRI), Capture CCTV penculikan kepala cabang Bank (KANAN). Curhatan Istri Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN ((Instagram Ilham/Ist))

 

“Obrolannya soal makanan. Kakaknya yang tertua sedang berada di Surabaya, dan mereka telponan seperti biasa,” tambah Bayu melansir dari Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Tak disangka, momen hangat itu menjadi percakapan terakhir antara kakak dan adik. Beberapa jam setelahnya, Ilham dilaporkan hilang dan kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Kabar penculikan dan pembunuhan Ilham mengguncang keluarga besar. Bayu menyampaikan bahwa istri dan anak-anak korban sangat terpukul atas kejadian tersebut.

“Obrolan itu biasa saja, enggak ada beban. Makanya kakaknya benar-benar enggak menyangka. Istrinya juga sangat terpukul, anak-anaknya juga. Sulit dipercaya,” tuturnya.

Keluarga kini berharap agar kasus ini diusut secara menyeluruh dan para pelaku dijatuhi hukuman setimpal. Mereka menuntut keadilan dan transparansi dalam proses hukum.

“Harapan kami cuma satu: semua pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku. Kami ingin kasus ini diungkap terang benderang, tanpa ada yang ditutup-tutupi,” tegas Bayu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved