Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Sosok F, Oknum Instansi Disebut Perintahkan 4 Penculik Kacab Bank BUMN, Janjikan Puluhan Juta 

Terungkap sosok yang perintahkan 4 pelaku culik Kepala cabang bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) di area parkir supermarket

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(DOK. Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya )
PELAKU UTAMA DITANGKAP - Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap tiga dari empat otak penculik dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP (37). Penangkapan berlangsung di wilayah Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB. Terungkap sosok yang perintahkan 4 pelaku culik Kepala cabang bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap sosok yang perintahkan 4 pelaku culik Kepala cabang bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Seperti diketahui, keempat penculik berinisial AT, RS, RW, dan RAH menjemput paksa Ilham Pradipta di parkiran supermarket pada Rabu (20/8/2025) siang hari.

Terkait penculikan tersebut, keempat pelaku mengaku hanya diperintahkan oleh F, oknum sebuah instansi.

Adrianus Agal, kuasa hukum salah satu tersangka berinisial EW alias Eras menungkapkan F ikut mengintai sebelum korban disergap di area parkir supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Setelahnya, F memerintahkan AT, RS, RAH, dan EW alias Eras untuk membawa korban ke sebuah tempat di Jakarta Timur.

"Di mana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput (menculik korban) di waktu sore," jelas Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Terpukulnya Istri dan Anak Ilham Pradipta, Kacab Bank BUMN Tewas, Sempat Komunikasi dengan Kakak

Ia menyebut, ada jeda waktu pada saat korban dijemput paksa dan diserahkan oleh keempat pelaku penjemputan paksa ini yang diduga kepada oknum aparat.

Namun, Adrianus menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut.

"Setelah penjemputan itu, ada perintah dari oknum yang namanya F untuk diserahkan (korban dibawa) di daerah Jakarta Timur," terangnya.

Tiba di lokasi yang ditentukan F, Eras dan kawan-kawan kemudian pulang.

Namun, beberapa jam kemudian, Eras dan kawan-kawan kembali ke lokasi untuk mengantar korban pulang.

Nahas, korban sudah tak bernyawa begitu Eras dan kawan-kawan tiba. F kemudian memerintahkan Eras dan kawan-kawan untuk membuang jasad korban.

Adrianus menyebut, saat menjalankan perintah F, Eras dan kawan-kawan berada di bawah tekanan.

"Yang menjadi catatan kami di sini, pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan."

"Salah satu terduga penjemputan paksa ini (penculikan), menyampaikan ke keluarganya, mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka (hanya) sampai di situ," urai Adrianus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved