Karhutla Sumsel

43 Hektare Lahan Terbakar di Sumsel, Hotspot Meningkat 1.104 Titik di Juli, Tertinggi dalam 10 Tahun

BPBD Sumsel mencatat, hingga 22 Juli 2025, terjadi 54 kali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan luas lahan terbakar mencapai 43,08 hektare.

Editor: Slamet Teguh
BPBD Muba
CEK HOTSPOT - Tim gabungan melakukan pengecekan di lokasi bekas kebakaran di Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu (23/7/2025). Terdapat sembilan titik hotspot pada di empat kecamatan di Kabupaten Muba. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, hingga 22 Juli 2025, telah terjadi 54 kali kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan luas lahan terbakar mencapai 43,08 hektare.

"Sudah ada 54 kali kejadian karhutla sepanjang tahun ini, dengan luas lahan yang terbakar lebih dari 43 hektare. Namun, luas lahan ini masih menunggu data dari Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, Kamis (24/7/2025).

Iqbal merinci, kejadian karhutla paling banyak terjadi di Kabupaten Ogan Ilir dengan 41 kejadian. Wilayah paling banyak terdampak karhutla di sana adalah Kecamatan Indralaya Utara yang mencapai 19 kejadian. Kemudian, Kecamatan Pemulutan 6 kejadian, Pemulutan Barat 5 kejadian, Payaraman 4 kejadian, Tanjung Batu 3 kejadian, Indralaya 2 kejadian, serta Rambang Kuang dan Muara Kuang masing-masing 1 kejadian.

Untuk wilayah Kabupaten OKI, terdata 5 kejadian, rinciannya di Kecamatan Tulung Selapan dan Jungkal masing-masing 2 kejadian, dan di Pampangan 1 kejadian. Kabupaten PALI terdata 3 kejadian, yakni di Kecamatan Abab 2 kejadian dan Penukal Utara 1 kejadian.

Di Kabupaten Muba, terdata 2 kejadian, yakni di Kecamatan Sungai Keruh dan Bayung Lencir. Sementara di Lahat, Muara Enim, dan Prabumulih masing-masing 1 kejadian karhutla.

"Sudah ada 7 daerah di Sumsel yang terjadi karhutla. Kami berharap kejadian karhutla tidak terus bertambah. Jika pun ada, diharapkan penanganan yang dilakukan lebih cepat agar tidak meluas," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan. Terlebih saat ini musim kemarau, yang berpotensi menyebabkan karhutla. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menjaga lingkungan sekitar dari potensi karhutla.

Titik Hotspot Meningkat Drastis pada Juli, Tembus 1.104 Titik

Saat musim kemarau, titik hotspot di Sumatera Selatan (Sumsel) mulai menonjol drastis. Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), tercatat hingga 24 Juli 2025 ada 1.104 titik hotspot di Sumsel.

"Sepanjang 1-24 Juli 2025, jumlah hotspot di Sumsel mencapai 1.104 titik. Angka tersebut tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya sepanjang 2025 ini," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Kamis (24/7/2025).

Ia menjelaskan, secara total dari Januari hingga 24 Juli 2025 ada 2.630 titik hotspot dengan rincian di bulan Januari ada 45 titik hotspot, Februari 66 titik hotspot, Maret 100 titik hotspot, April 216 titik hotspot, Mei 523 titik hotspot, Juni 576 titik hotspot, dan Juli 1.104 titik hotspot.

"Bahkan angka titik hotspot Juli 2025 itu menjadi yang tertinggi secara bulanan dan tertinggi juga dibandingkan selama 10 tahun terakhir dari 2015," katanya.

Berdasarkan data yang ada, pada Juli 2015 hotspot sebanyak 656 titik, Juli 2016 sebanyak 121 titik, Juli 2017 sebanyak 148 titik, Juli 2018 sebanyak 198 titik, Juli 2019 sebanyak 256 titik, Juli 2020 sebanyak 388 titik, Juli 2021 sebanyak 556 titik, Juli 2022 sebanyak 328 titik, Juli 2023 sebanyak 211 titik, dan Juli 2024 sebanyak 530 titik.

Angka hotspot tertinggi pada Juli ini berasal dari Musi Banyuasin (Muba) dengan 247 titik, Muratara 176 titik, Musi Rawas 171 titik, dan Muara Enim 148 titik. Sementara wilayah lain, jumlahnya di kisaran puluhan titik panas.

"Empat daerah paling banyak hotspotnya, yaitu Muba, Muratara, Mura, dan Muara Enim. Hanya Pagar Alam yang tidak terpantau hotspot sepanjang Juli ini," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved