Kasus Sritex
Daftar 8 Tersangka Baru Kasus Pemberian Kredit PT Sritex, Ada Direktur Keuangan Allan Moran
Salah satu tersangka tersebut adalah mantan Direktur Keuangan PT Sritex, Allan Moran Saverino (AMS).
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Tersangka kasus pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk dari sejumlah bank daerah dan pemerintah, bertambah 8.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan 3 tersangka, yakni Komisaris Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto (IS); Dicky Syahbandinata (DS) selaku pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten tahun 2020; serta, Zainudin Mapa (ZM) selaku Direktur Utama PT Bank DKI Jakarta tahun 2020.
Terbaru, Kejagung menetapkan 8 tersangka baru dalam kasus tersebut.
“Pada hari ini penyidik berkesimpulan menetapkan delapan orang tersangka,” kata Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo saat konferensi pers di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Baca juga: Pakai Kredit Sritex Capai Rp3,58 Triliun, Terkuak Lokasi Pembelian Aset Tanah Iwan Setiawan Lukminto
Salah satu tersangka tersebut adalah mantan Direktur Keuangan PT Sritex, Allan Moran Saverino (AMS).
Berikut delapan tersangka baru kasus pemberian fasilitas kredit ke PT Sritex:
- AMS, mantan Direktur Keuangan PT Sritex
- BWF (Babay Farid Wazadi), Direktur Bisnis Bank DKI 2012-2022
- PS (Pramono Sigit), Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI 2015-2021
- YR (Yuddy Renaldi), Direktur Utama Bank Banten dan Jawa Barat (BJB) tahun 2019-2025
- SPRY (Supriyatno), Direktur Utama Bank Jateng 2014-2023
- PJN (Pujiono), Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng tahun 2019
- BR (Benny Riswandi), Senior Executive VP Bank BJB 2019-2024
- SD (Suldiarta), Kepala Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2018-2020.
Menurut Nurcahyo, akibat pemberian kredit kepada PT Sritex tersebut negara mengalami kerugian mencapai Rp 1.08 triliun.
Jumlah tersebut didapat dari perhitungan pemberian kredit dari tiga bank, yakni Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng), Bank Pembangunan Daerah Banten dan Jawa Barat (Bank BJB), dan Bank DKI.
Dengan rincian, kredit dari Bank Jateng sebesar Rp 395.663.215.800; Bank BJB sebesar Rp 543.980.507.170; Bank DKI sebesar Rp 149.007.085.018,57.
Nurcahyo lantas mengungkapkan peran delapan tersangka tersebut terkait pemberian fasilitas kredit ke PT Sritex.
Baca juga: Terkuak Lokasi Pembelian Aset Tanah Iwan Setiawan Lukminto Pakai Kredit Sritex Capai Rp3,58 T
AMS
Selaku Direktur Keuangan PT Sritex, AMS adalah pihak yang bertugas untuk memproses kredit kepada pihak bank.
Nurcahyo mengungkapkan, AMS adalah pihak yang menandatangani permohonan kredit pada Bank DKI dan memproses permohonan pencairan kredit dengan underlying berupa invoice fiktif.
Kemudian, AMS disebut menggunakan kredit dari Bank DKI tidak sesuai peruntukan awal.
“Pengajuan kredit ini adalah modal kerja tetapi (AMS) menggunakan uang pencairan tersebut untuk melunasi hutang MTN atau medium term note,” kata Nurcahyo.
Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Salsa Erwina Debat Terbuka Soal Tunjangan DPR, Sebut Dirinya "Bego" |
![]() |
---|
Sosok Salsa Erwina, Wanita yang Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Berprofesi Mentereng di Denmark |
![]() |
---|
Roy Suryo Apresiasi Hakim Setelah PK Silfester Matutina Gugur, Sudah Seharusnya Dieksekusi |
![]() |
---|
Diincar Klub LOSC Lille, Calvin Verdonk Ditawar Rp57 Miliar Untuk Main di Ligue 1 Prancis |
![]() |
---|
Fakta Ilham Pradipta Kacab BUMN Dikenal Jagoan Kenpo, Istri Heran Lihat Rekaman CCTV Penculikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.