Berita OKI
Terdeteksi Ada 1 Titik Panas di Desa Harapan Jaya, BPBD OKI Himbau Warga Waspada Karhutla
Salah satu titik panas menarik perhatian lantaran teridentifikasi berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tepatnya di Desa Harapan Jaya
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Sri Hidayatun
TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG - Sebanyak 51 titik panas (hotspot) yang terdeteksi terjadi di wilayah Sumatera Selatan berdasarkan data pantauan aplikasi sipongi kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) diperbarui pada Sabtu (19/7/2025) jam 01.30 WIB.
Salah satu titik panas menarik perhatian lantaran teridentifikasi berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tepatnya di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sungai Menang.
Menanggapi temuan ini Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto, menyatakan pihaknya segera bergerak mengecek dan koordinasi intensif.
"Titik panas ini terdeteksi menurut laporan yang kami terima melalui sistem monitoring. Saat ini kami masih berkoordinasi memverifikasi apakah itu benar-benar hotspot aktif atau bukan," jelas Nova.
Meskipun musim kemarau tahun ini diprediksi sebagai kemarau basah, Nova menegaskan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap menjadi prioritas utama.
Seluruh tim di lapangan, mulai dari aparat hingga pihak perusahaan, telah disiagakan penuh untuk menghadapi segala kemungkinan.
"Koordinasi menjadi kunci utama. Jika ada kejadian, maka segeralah dilakukan penanganan di lapangan dan secepat mungkin," tegasnya, menekankan pentingnya sinergi antarpihak dalam penanggulangan karhutla.
Baca juga: 70 Persen Wilayah di OKI Rawan Karhutla, BPBD OKI Siapkan 10 Posko Siaga
Menurut Nova, terdapat sejumlah perusahaan perkebunan di wilayah Kabupaten OKI telah melengkapi diri dengan peralatan pemadam kebakaran yang memadai.
"Hal ini bertujuan guna memastikan respons cepat jika insiden karhutla benar-benar terjadi," ujarnya.
Saat ini, kondisi lahan gambut di OKI dinilai masih terkendali, meskipun mulai mengalami penurunan kadar air seiring masuknya musim kemarau.
"Kondisi gambut masih terkendali, tapi memang kita harus ekstra waspada karena penurunan air bisa memicu kebakaran apabila tidak ditangani dengan baik," tambah Nova, mengingatkan akan risiko yang melekat pada lahan gambut saat kekeringan.
Selain itu, Nova menegaskan bila pemerintahan daerah terus mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk bahu-membahu dalam menjaga lingkungan.
"Masyarakat diminta untuk segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda kebakaran atau asap yang sangat mencurigakan di area sekitar mereka demi mencegah meluasnya potensi bencana," pungkasnya.
Baca berita lainnya di google news
Pemkab OKI Larang Orgen Pakai Musi Remix, Hiburan Dibatasi Pukul 17.00 WIB, Melanggar Bakal Disanksi |
![]() |
---|
Sejumlah Kambing di OKI Diserang Penyakit Myiasis, Disbunnak Langsung Cek dan Beri Pengobatan |
![]() |
---|
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja, Disnakertrans OKI Buka Pelatihan Bahasa Jepang |
![]() |
---|
Bangun Proyek Fiktif Pakai Dana Desa Hingga Rp 1,1 M, Eks Kades Lirik OKI Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Gagal Nyalip, Truk Tabrak Belakang Mobil Box di OKI, Sang Kernet Tewas, Kedua Sopir Kini Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.