Berita Lubuklinggau
Kisah Sutarmi, KWT Binaan Medco E&P, Keliling Dusun hingga Antarkan Anak Jadi Sarjana
Sutarmi adalah satu dari lima kelompok wanita tani (KWT) yang menerima manfaat dari Medco E&P di Desa Giriyoso Kecamatan Jayaloka, Musi Rawas
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Sutarmi tak menyangka, usaha yang hanya dimulai dari lahan kecil seluas 3 x 6 meter persegi di belakang rumahnya, dapat berkembang pesat dan dikenal masyarakat luas saat ini.
Bahkan, ibu rumah tangga pemilik usaha jamur tiram di Dusun Sidomulyo, Desa Giriyoso, Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel ini, dapat membantu perekonomian keluarganya hingga mampu mengantarkan anaknya ke perguruan tinggi dan berhasil menjadi sarjana.
Di tahun 2018, wanita ini memulai usahanya hanya bermodal 500 baglog jamur tiram yang saat ini telah meningkat menjadi 1.400 baglog.
Dari modal 500 baglog tersebut, hanya enam buah saja yang tidak bisa berkembang dan menghasilkan jamur tiram.
"Dari 1.400 baglog ini dapat dihasilkan 4-6 kilogram jamur tiram setiap tiga hari," ujarnya pada Tribunsumsel.com, Sabtu (15/11/2025).
Sutarmi bertutur, di awal usahanya ia hanya menjual jamur tiram mentah yang dijual berkeliling kampung sambil menjual sayur menggunakan motor.
Namun, secara tidak sengaja, jamur tiram mentah tersebut diolah menjadi jamur crispy yang saat ini dikenal dengan merk dagang Jamur Crispy Mekar Sari.
"Saya jualan keliling kampung itu sampai 2023 karena belum ada ponsel canggih. Harganya untuk jamur tiram mentah Rp 25 ribu per kilogram dan untuk jamur crispy Rp 65 ribu per kilogram," ungkapnya.
Berkat kerja keras Sutarmi, produk jamur crispy inipun berhasil dilirik Medco E&P untuk mendapatkan bantuan dana melalui program untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejak tahun 2024.
Saat itu, pihak Medco E&P memberikan bantuan berupa alat press baglog. Namun, bantuan tidak hanya dengan pemberian alat bantu, tetapi Medco juga memberikan bantuan dalam hal promosi produk.
"Bantuan dalam satu tahun ini sangat terasa. Jamur crispy yang saya buat sudah dikemas dalam kemasan dan stiker khusus. Termasuk pemasarannya yang dulu harus keliling dusun, sekarang sudah bisa online, diajari dengan memposting di Facebook," ucapnya.
Impian Sutarmi untuk memperbesar usahanya yang sempat terkendala lahan yang terbatas pun, sedikit demi sedikit menemukan solusinya.
"Alhamdulillah, hasil yang saya dapat dari usaha saya ini bisa menguliahkan anak saya hingga lulus kuliah di Yogyakarta. Termasuk mendapat dana tambahan membeli tanah untuk bisa memperbesar usaha ini," katanya.
Sutarmi merupakan satu dari lima kelompok wanita tani (KWT) yang menerima manfaat dari Medco E&P di Desa Giriyoso Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas.
| Jambret Sadis yang Tega Seret Wanita di Lubuklinggau Ditangkap, Hasil Kejahatan Untuk Beli Sabu |
|
|---|
| Bocah Tenggelam di Lubuklinggau, Polisi Sebut Jarak Sekolah dan Lokasi Sekitar 300 Meter |
|
|---|
| Wanita Asal Bengkulu Diculik dan Diturunkan di Lubuklinggau, Dipukuli, Emas 30 Gram Dirampok |
|
|---|
| Lepas Dari Pengawasan Guru, Siswa 8 Tahun di Lubuklinggau Tewas Tenggelam di Kolam Dekat Sekolah |
|
|---|
| Viral Terekam CCTV Mencuri Besi Pagar Bareng Adik, Deni Warga Lubuklinggau Ditangkap Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Kisah-Sutarmi-KWT-Binaan-Medco-EP-Keliling-Dusun-hingga-Antarkan-Anak-Jadi-Sarjana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.