Sidang TNI Tembak Mati Polisi Lampung

Bawa Foto Suaminya di Sidang, Istri Aipda Anumerta Petrus Nangis Ingat Anaknya yang Berusia 6 Bulan

Tak terkecuali, Milda Dwiyani istri almarhum Aipda Anumerta Petrus Ariyanto yang terlihat memegang foto mendiang suaminya semasa hidup.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
KELUARGA KORBAN -- Dari kiri ke kanan; Suryalina ibu Briptu Anumerta Ghalib, Milda Dwiyani istri almarhum Aipda Anumerta Petrus Ariyanto, dan Sasnia, istri almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto menangis sambil memegang foto korban semasa hidup, Senin (30/6/2025). Sebelum sidang dimulai Pengadilan Militer I-04 Palembang, keluarga tampak memegang terus foto tersebut. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tangis keluarga tiga polisi Way Kanan yang dibunuh Kopda Bazarsah secara tragis saat penggerebekan sabung ayam pecah ketika datang ke ruang sidang Pengadilan Militer I-04 Palembang, Senin (30/6/2025).

Tak terkecuali, Milda Dwiyani istri almarhum Aipda Anumerta Petrus Ariyanto yang terlihat memegang foto mendiang suaminya semasa hidup.

Petrus meninggalkan istri dan seorang anak yang baru berusia 6 bulan.

Hal ini membuat kesedihan mendalam bagi Milda yang harus membesarkan anaknya seorang diri.

"Perasaan saya sangat sedih apalagi saya masih punya anak kecil usianya baru 6 bulan. Dia masih butuh sosok ayah, bagaimana masa depannya," ungkap Melda saat sidang belum dimulai.

Melda kehilangan suami dan anaknya kehilangan sosok ayah yang penting dalam kehidupannya.

"Bagaimana masa depan anak saya," katanya lagi dengan berlinang air mata.

Baca juga: Sidang Kopda Bazarsah, Ahli Sebut Ada Peluru Berkaliber 5,56 Diduga Dari Senjata yang Dipakai Pelaku

Baca juga: Saksi Ungkap Kejadian Pasca Olah TKP Terjadinya Penembakan yang Tewaskan 3 Polisi di Way Kanan

Ia baru menikah dengan almarhum Petrus Apriyanto sekitar satu tahun lebih, dan pasca meninggalnya suami kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh keluarganya.

Melda berharap Majelis Hakim dapat membuka secara terang benderang kasus penembakan tersebut dan menghukum terdakwa dengan pidana mati.

"Keinginan saya saya ingin hakim jujur. Karena terdakwa sudah menghilangkan nyawa 3 korban, begitu pun tidak bahas SOP dan yang lain. Saya ingin terdakwa dihukum mati," katanya.

Sasnia, istri almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto juga mengungkapkan hal serupa, pada sidang sebelumnya Oditur Militer menunjukkan pakaian korban saat ditembak terdakwa.

Hal tersebut membuat kenangan Sasnia kembali muncul ketika sang suami berpesan kepadanya untuk dimasakkan yang banyak setelah pulang dari penggerebekan.

"Masih ingat saya pak. Bapak waktu itu pesan ke saya masak yang banyak karena anggota nanti buka puasa di asrama, masakan sudah siap tapi ada kejadian ini. Saya minta terdakwa dihukum mati," katanya.

Suryalina ibu Briptu Anumerta Ghalib yang juga memegang foto anaknya semasa hidup, menangis dan memohon terdakwa dihukum seadil-adilnya.

"Saya sudah kehilangan suami dan sekarang anak saya juga meninggal dengan cara seperti ini. Dia (Ghalib) harapan saya satu-satunya, sekarang tidak ada lagi," katanya.
 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved