Berita UMKM
Masuk Musim Kemarau, Perajin Layang-layang di Palembang Mulai Ramai Pesanan
Memasuki musim kemarau permintaan layang-layang atau layangan di Kampung Kampung KB Layang-layang Palembang mulai meningkat.
Penulis: Angga Azka | Editor: Shinta Dwi Anggraini
“Kita jual harganya untuk 50 keping layangan dengan harga Rp 50 ribu untuk semua motif layangan,” bebernya.
Ia juga tidak berdiam diri di rumah menunggu pesanan, namun juga menjual layangannya di berbagai pasar yang ada di Kota Palembang.
"Kita juga mengedarkan ke pasar 10 ulu, 16 ilir, pasar Induk, Pasar Palimo dan Pasar Kuto," katanya.
Santoso juga mengungkapkan, ia mengambil potongan bambu untuk membuat layang layang di Gandus.
Karena lebih mudah dibandingkan membuat sendiri yang harus mencari bambu dan membentuknya menjadi bagian bagian kecil.
"Ini menghemat waktu untuk membentuk bambunya, jadi kita tinggal desain pola dan menempelkan bambunya," ungkapnya.
Dahulu sebelum adanya cetakan untuk melukis layang-layang, digambar sketsa atau bisa juga dengan tulisan-tulisan.
"Jika sekarang sudah ada cetakan jadi mudah untuk membuatnya," ungkapnya.
Membuat layang-layang yang simple, dengan potongan bambu yang di lengkungkan dengan potongan bambu yang berdiri tegak, membentuk salip, setelah itu tempel dengan kertas minyak, yang belum digambar motif, bisa warna kuning dan warna putih, sesuai selera dari pelanggan.
"Bisa request, juga motif tergantung dari bahannya dari pembeli namun di sini motifnya sudah disediakan jadi tinggal di jual saja, " ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
| Ubah Nyinyiran Jadi Keberhasilan, Kisah Sukses UMKM Berlian Progo Hasilkan Cuan dari Kacang Poro |
|
|---|
| Manfaatkan Lahan Kosong di Sela Tanaman Sawit, Pria di Musi Rawas Raup Jutaan dari Tanam Kimpul |
|
|---|
| Berdayakan 50 Ibu Rumah Tangga, UMKM Seroja Songket di OKI Jaga Warisan Lewat Motif Perahu Kajang |
|
|---|
| Kisah Generasi Kedua Pengusaha Kerupuk Keriting AAS Palembang, Pertahankan Rasa & Proses Tradisional |
|
|---|
| Melangkah ke Era Baru, Sulam Angkinan Selain Beludru Juga Bersinar di Kain Katun Dingin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Masuk-Musim-Kemarau-Perajin-Layangan-di-Palembang-Mulai-Ramai-Pesanan.jpg)