Berita UMKM

Masuk Musim Kemarau, Perajin Layang-layang di Palembang Mulai Ramai Pesanan

Memasuki musim kemarau permintaan layang-layang atau layangan di Kampung Kampung KB Layang-layang Palembang mulai meningkat.

Penulis: Angga Azka | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANGGA AZKA
PERAJIN LAYANGAN -- Santoso, salah satu perajin layangan di Kampung KB Layang-layang Lorong Sungai Tawar, Kecamatan llir Barat II, Palembang, Rabu (14/5/2025). Memasuki musim kemarau ini, pesanan layangan ke Santoso mulai meningkat. 

“Kita jual harganya untuk 50 keping layangan dengan harga Rp 50 ribu untuk semua motif layangan,” bebernya.

Ia juga tidak berdiam diri di rumah menunggu pesanan, namun juga menjual layangannya di berbagai pasar yang ada di Kota Palembang

"Kita juga mengedarkan ke pasar 10 ulu, 16 ilir, pasar Induk, Pasar Palimo dan Pasar Kuto," katanya. 

Santoso juga mengungkapkan, ia mengambil potongan bambu untuk membuat layang layang di Gandus.

Karena lebih mudah dibandingkan membuat sendiri yang harus mencari bambu dan membentuknya menjadi bagian bagian kecil. 

"Ini menghemat waktu untuk membentuk bambunya, jadi kita tinggal desain pola dan menempelkan bambunya," ungkapnya. 

Dahulu sebelum adanya cetakan untuk melukis layang-layang, digambar sketsa atau bisa juga dengan tulisan-tulisan. 

"Jika sekarang sudah ada cetakan jadi mudah untuk membuatnya," ungkapnya. 

Membuat layang-layang yang simple, dengan potongan bambu yang di lengkungkan dengan potongan bambu yang berdiri tegak, membentuk salip, setelah itu tempel dengan kertas minyak, yang belum digambar motif, bisa warna kuning dan warna putih, sesuai selera dari pelanggan. 

"Bisa request, juga motif tergantung dari bahannya dari pembeli namun di sini motifnya sudah disediakan jadi tinggal di jual saja, " ungkapnya. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved