Berita UMKM

Ubah Nyinyiran Jadi Keberhasilan, Kisah Sukses UMKM Berlian Progo Hasilkan Cuan dari Kacang Poro

Ester Puspita Sari adalah ibu rumah tangga yang menjalankan UMKM bernama Berlian Progo, olahan dengan bahan baku kacang koro pedang.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
UMKM -- Manager Marketing UMKM Berlian Progo Ester menujukan produk tempe koro bacem di Rumah Produksi Berlian Progo, Dusun Babakan, Kabupaten Bantul, yogyakarta, Rabu (5/11/2025) sore 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Sekelompok wanita di Dusun Babakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta membentuk Kelompok Wanita Mandiri Berlian Progo (UMKM Berlian Progo), yang berhasil mengubah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Ester Puspita Sari adalah ibu rumah tangga yang menjalankan UMKM bernama Berlian Progo bersama rekan-rekannya.

Eksis sejak akhir tahun 2020, Ester dan rekan-rekannya ternyata sempat putus asa untuk terus mengolah usaha dengan mengandalkan bahan baku kacang koro pedang.

Namun, kedatangan sosok misterius yang mengaku sebagai pegawai Pertamina telah mengubah takdir Ester dan ibu-ibu di Dusun Babakan. 

Mereka bisa terus mencari uang dengan mengandalkan kacang koro, yang hingga kini produk olahannya sudah terjual hingga ke luar Yogyakarta

Sayangnya, mereka kini punya tantangan baru lantaran kerja sama mereka bersama CSR Pertamina akan berakhir di tahun 2025 ini.

Ester yang menjabat sebagai Manager Marketing Berlian Progo ingat betul saat mereka mendapat nyinyiran miring dari para tetangga soal usaha yang mereka geluti.

Maklum saja, kacang koro di tahun 2020an masih kalah tenar dari produk-produk olahan kacang kedelai.

"Bahkan, suami-suami kami ikut underestimate," kata Ester saat menerima kunjungan awak media dari Sumbagsel di Rumah Produksi Berlian Progo, Dusun Babakan, Kabupaten Bantul, yogyakarta, Rabu (5/11/2025) sore.

Kata Ester, mereka kala itu sebenarnya sudah berhasil menjual tempe koro. Akan tetapi, mereka baru bisa memasarkannya ke tempat-tempat terdekat.

Produksi yang masih sedikit ditambah keterbatasan bahan baku kacang koro menjadi sebab utamanya. Lalu, datanglah sesosok misterius yang mengaku sebagai perwakilan Pertamina.

Ia menawarkan program bantuan CSR yang bersedia memberi bantuan kacang koro beserta alat-alat produksi untuk pengolahan kacang koro. 

Setelah diskusi singkat, kerja sama akhirnya terjalin. Kini Ester beserta teman-temannya sudah memiliki penghasilan dari jual produk olahan kacang koro. 

"Siapa orang tersebut, cukup kami yang tahu. Yang pasti, berkat sumbangan 100 kilogram kacang koro beserta alat-alat produksi dari Pertamina jadi titik balik kita jalankan usaha ini," kata Ester.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved