PT Sritex Pailit
17 Tahun Mengabdi di PT Sritex, Karwi dan Istri Pilu Menganggur Jelang Ramadan usai Kena PHK Bareng
Karwi, karyawan yang telah mengabdi selama 17 tahun di Sritex. ia dan istri di PHK bareng harus menjalani bulan Ramadan sebagai status pengangguran.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Satu hari sebelum PT Sritex resmi ditutup permanen, pemilik PT Sritex menyempatkan waktu bertemu dengan ribuan buruh.
Isak tangis iringi pertemuan antara Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRITEX), Iwan Kurniawan Lukminto (Wawan) dengan ribuan buruh di hari terakhir bekerja pada Jumat (28/2/2025).
Lagu Kenangan Terindah menjadi lagu perpisahan seluruh buruh sritex dan pemilik Sritex.
Isak tangis ribuan buruh pun semakin pecah saat lagu kenangan terindah dikumandangkan di pertemuan itu.
"Sangat sulit bagi saya bertemu dengan kalian semuanya, tidak kuat hati saya," kata Wawan di depan ribuan buruh, Jumat (28/2/2025).
Disela-sela pertemuan itu, Wawan kenang masa-masa kejayaan PT Sritex yang didirikan oleh ayahnya yakni Haji Muhammad Lukminto atau Ie Djie Shien sebagai pendiri PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
"21.382 hari, itu adalah usia Sritex mulai didirikan tanggal 16 Agustus 1966 sampai dengan 28 Februari 2025. 58 tahun kita sudah berkarya di sini," paparnya
Meski demikian, Wawan sempat mengucapkan dalam kepemimpinan belum ada perubahan besar bagi Sritex.
"Mungkin dalam kepimpinan saya 2 tahun terakhir ini, mungkin kalian belum banyak merasakan perubahan. Tetapi menjadi karakter saya setiap masalah harus kita hadapi, semua orang yang membuat masalah harus kita hadapi, termasuk di pengadilan. Entah itu menghadap kurator, berhadapan dengan siapapun saya hadapi," tandasnya
Dalam akhir percakapan Wawan berpesan agar semua ini untuk diambil hikmahnya untuk hidup para buruh yang terkena PHK.
- 10.669 orang karyawan dengan rincian:
- 1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.
- 8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo
- 956 karyawan PT Primayuda Boyolali
- 40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang
- 104 karyawan PT Bitratex Semarang
Kasus Sritex pailit dan dampaknya
Meskipun memiliki sejarah kesuksesan yang panjang, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021.
Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN).
Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.
Masalah keuangan ini diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.
Baca juga: VIDEO Tangis Ribuan Karyawan Kena PHK Massal PT Sritex Setelah 25 Tahun Bekerja, Pamit ke Pedagang
Kabar Terbaru Eks Karyawan PT Sritex Ngadu Belum Dapat THR Jelang Lebaran, Kurator Tunggu Dana Cukup |
![]() |
---|
Kabar Baik 5000 Eks Karyawan PT Sritex Bakal Kembali Direkrut, Investor Baru Bakal Operasikan Pabrik |
![]() |
---|
PT Sritex Pailit Ternyata Punya 11 Anak Perusahaan, Anggota DPR Minta Pemilik Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Gegara Ketidakpasian Informasi, Buruh Sritex Terancam Tidak Terima THR dan Pesangon |
![]() |
---|
Update PT Sritex Ternyata Bakal Diakuisisi Perusahaan BUMN, Menaker: Ada Beberapa Kandidat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.