Kondisi Haryono usai Jadi Tersangka Bongkar Polisi Bunuh Warga, Istri: Menangis dan Tertawa Sendiri

TRIBUNSUMSEL.COM- Muhammad Haryono (MH) seorang sopir taksi online di Palangkaraya, Kalimantan Tengah kini mengalami kondisi memilukan pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus polisi bunuh warga.

Haryono sampai mengalami trauma berat hingga depresi akibat penetapan tersangka oleh Polda Kalimantan pada Selasa (17/12/2024).

Haryono merupakan saksi kunci yang pertama melaporkan kasus tersebut ke Polda Kalteng, namun harus menelan pil pahit ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Rangkuman Kasus Haryono Sopir Jadi Tersangka usai Bongkar Polisi Bunuh Warga di Palangka Raya

Padahal selama ini kata Yuliana sang istri, Haryono dikenal sebagai sosok yang periang dan humoris.

Namun pasca kejadian tersebut membuatnya menjadi sosok yang murung dan ketakutan.

“Beliau yang biasanya datang kerja bercanda, ngobrol sama anak-anak, tapi ini malah diam terus, murung, pulang sore pas tanggal 27 November (di hari kejadian) itu, sikapnya tiba-tiba begitu,” tuturnya, dilansir dari Tribunkalteng.com

Pagi hari sehari setelah kejadian, Haryono hanya berdiam diri tiduran di kasur dengan tatapan kosong. 

Istrinya sudah menyuruhnya untuk mandi dan menyiapkan makan, namun Haryono masih terdiam. 

Awalnya, sang istri mengira jika Haryono kelelahan.

Bahkan, Yuliani sempat melihat Haryono menangis tanpa sebab, lalu kemudian tertawa. 

“Kok, selang dua hari sampai empat hari, suamiku masih begitu. Selain merenung, dia menangis sendiri, ketawa sendiri, begitu kan aku bingung, bertanya-tanya kenapa dia jadi begitu,” ujarnya. 

Keadaan tersebut, dialami Haryono selama empat hari usai kejadian.

"Saya sangat bingung waktu itu sebenarnya apa yang dipikirkan suami saya sampai seperti itu," ujar Yuliani.

Baca juga: Jeritan Hati Istri Haryono, Suaminya jadi Tersangka usai Bongkar Polisi Bunuh Warga di Palangka Raya

Yuliani menyebut, suaminya sempat ditransfer sejumlah uang oleh Brigadir AK agar Haryono tak bercerita ke siapapun. 

Namun, uang itu dikembalikan oleh Haryono.