Polisi Bunuh Warga di Palangka Raya

Tulang Punggung Keluarga, Pilu Haryono jadi Tersangka Kasus Polisi Bunuh Warga, Anak Putus Sekolah

Usai menyaksikan pembunuhan tragis di depan matanya, kata Yuliani, Haryono mengalami stress, depresi, dan menangis sendiri. 

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
Yuliani, istri tersangka H dalam kasus polisi bunuh warga tak kuasa menahan tangis ketika memberikan keterangan bersama kuasa hukumnya, Parlin B Hutabarat, Senin (16/12/2024). Haryono adalah sopir taksi. Sehari-hari ia adalah tulang punggung keluarga. Anak Haryono pula putus sekolah 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALANGKA RAYA - Yuliani tak menyangka akan menggantikan suaminya, Haryono alias H, menjadi tulang punggung keluarga, usai Haryono jadi tersangka kasus polisi bunuh warga di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Saat itu Haryono berniat membongkar kasus pembunuhan itu, namun malah jadi tersangka.

Selama ini, Haryono yang sehari-hari sebagai pengemudi taksi online, sementara Yuliani ibu rumah tangga.

Yuliani harus mengurus 2 anaknya sendirian tanpa suami.

Anak pertamanya berusia 16 tahun namun putus sekolah. 

Sementara anak keduanya masih duduk di sekolah dasar. Yuliani (38), istri dari Haryono, sehari-hari merupakan ibu rumah tangga. 

Haryono tinggal bersama istri dan kedua anaknya di sebuah barak atau kos-kosan di Kota Palangka Raya

Untuk kehidupan sehari-hari, keluarganya hanya mengandalkan penghasilan dari Haryono yang berprofesi sebagai sopir taksi.

Menurut penuturan Yuliani, suaminya bekerja sehari-hari sebagai sopir taksi “online”. 

Suaminya juga bisa menerima jasa sopir taksi “offline”. 

Baca juga: Sosok Haryono, Sopir Taksi jadi Tersangka usai Bongkar Kasus Polisi Bunuh Warga di Palangka Raya

Saat kejadian nahas itu, Haryono diminta mengemudikan mobil pribadi milik Brigadir Anton, polisi yang diduga menembak warga hingga tewas. 

“Memang pekerjaan sehari-harinya itu, di luar itu nggak ada. Kalau beliau sepi job tunggu di rumah aja, beliau sudah menekuni pekerjaan itu selama kurang lebih dua tahun,” tutur Yuliani saat berbincang-bincang dengan Kompas.com di Palangka Raya, Rabu (18/12/2024). 

Usai menyaksikan pembunuhan tragis di depan matanya, kata Yuliani, Haryono mengalami stress, depresi, dan menangis sendiri. 

Laki-laki berusia 37 tahun itu juga tidak mau makan. 

“Beliau yang biasanya datang kerja bercanda, ngobrol sama anak-anak, tapi ini malah diam terus, murung, pulang sore pas tanggal 27 November (di hari kejadian) itu, sikapnya tiba-tiba begitu,” tuturnya. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved