Berita Ogan Ilir

Jelang Nataru 2025, Perbaikan Tol Terpeka Ditargetkan Rampung H-10 Libur Natal

Hutama Karya melakukan pemeliharaan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Terpeka) guna menyambut libur Natal 2024 dan tahun baru 2025

Dok Hutama Karya
Proses pemerliharaan jalan di Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Terpeka). Dokumentasi Hutama Karya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - PT Hutama Karya melakukan pemeliharaan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Terpeka) guna menyambut libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim memastikan, perbaikan ruas Tol Terpeka ditargetkan rampung 10 hari sebelum libur Natal 2024. 

"Tol Terpeka merupakan jalur backbone yang akan dilintasi pengguna jalan menuju Lampung, Palembang hingga Jambi," kata Adjib melalui keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).

Dijelaskannya, tol sepanjang 189 kilometer penghubung Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan itu merupakan ruas terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Lebih lanjut Adjib menjelaskan, pemeliharaan dilakukan menggunakan metode pelapisan ulang atau scraping, filling, overlay (SFO) dan rekonstruksi perkerasan rigid.

Di mana saat ini untuk SFO atau pelapisan bagian atas permukaan hotmix lama dilakukan di enam titik strategis.

Yakni KM 174+900 hingga KM 174+971 A, 255+275 hingga 255+294 A, KM 279+720 hingga KM 279+754 A, KM 300+235 A hingga 300+270 A, 311+571 hingga 311+521 B, 252+788 hingga 252+998 Β.

Sementara itu, titik pemeliharaan rekonstruksi perkerasan rigid dilakukan pada 9 titik yakni di KM 146+065 hingga KM 146+074 A, KM 149+895 hingga KM 149+917 A, KM 224+600 hingga 224+605 B, KM 265+440 hingga KM 265+434 B, KM 273+390 hingga KM 273+405 A, KM 274+700 hingga KM 274+710 A, KM278+030 hingga KM 278+035 A, KM 280+750 hingga 280+752 A, 288+550 hingga KM 288+555 A.

"Hingga saat ini progres pemeliharaan sudah mencapai 50 persen untuk rekonstruksi perkerasan rigid dan 50 persen untuk pemeliharaan SFO. Seluruh pemeliharaan kami targetkan rampung sebelum 15 Desember mendatang," terang Adjib.

Pemilihan metode SFO digunakan untuk melakukan pemeliharaan pada perkerasan fleksibel yang mengalami kerusakan berupa alur dan lubang.

Dengan dilakukannya pekerjaan SFO, diharapkan kondisi perkerasan fleksibel dapat bertahan dalam kondisi baik lebih lama. 

Sedangkan metode rekonstruksi rigid digunakan untuk pemeliharaan pada perkerasan rigid yang mengalami retak. 

Dengan dilakukannya pekerjaan rekonstruksi rigid, diharapkan kondisi perkerasan kaku dapat kembali seperti semula.

"Dengan metode tersebut, maka kualitas Tol Terpeka akan menjadi lebih baik sehingga memitigasi terjadinya pemeliharaan berulang dalam jangka panjang," papar Adjib. 

"Selain itu, diharapkan dapat juga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan, serta memberikan rasa aman dan nyaman pengguna jalan selama periode Nataru ini," imbuhnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved