20.244 Warga Musi Rawas Dapat BLT Kesra Rp 900 Ribu, Tersebar di 14 Kecamatan

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Sebanyak 20.244 warga Kabupaten Musi Rawas menerima bantuan langsung tunai sementara kesejahteraan masyarakat (BLT Kesra). 

Bantuan tersebut, saat ini mulai disalurkan untuk 3 periode (Oktober hingga Desember) ditahun 2025 melalui Kantor Pos Indonesia di masing-masing wilayah. 

Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Musi Rawas, Dede Noveransah mengatakan, BLT Kesra ini baru perdana yang digulirkan oleh pemerintah pusat. 

"Ini yang pertama yang sudah disalurkan sejak beberapa hari yang lalu," kata Dede kepada Sripoku.com, Senin (24/11/2025).

Dikatakannya, penyaluran bantuan dilakukan untuk 3 periode sekaligus, yakni periode Oktober, November dan Desember 2025. Dimana setiap bulannya mendapat Rp300 ribu.

"Penyalurannya langsung 3 bulan, setiap bulannya Rp300 ribu. Jadi totalnya menerima Rp900 ribu," jelasnya.

Bantuan tersebut lanjut dia, merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menjelang akhir tahun.

"Bantuan ini diperuntukan bagi kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah," ungkapnya.

Baca juga: Cara Daftar BLT Kesra Oktober 2025 Rp 900 Ribu, Cek Syarat dan Panduannya

Baca juga: Cek Nama di https://cekbansos.kemensos.go.id Lewat HP, Penerima BLT Kesra Rp 900 ribu

Ditambahkannya, untuk di Musi Rawas total penerima bantuan BLT Kesra ini sebanyak 20.244 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 14 Kecamatan.

Rinciannya, di Kecamatan BTS Ulu sebanyak 1.962 KPM, Jayaloka sebanyak 825 KPM, Megang Sakti 3.162 KPM, Muara Beliti 946 KPM dan di Kecamatan Muara Kelingi 2.083 KPM.

Kemudian di Kecamatan Muara Lakitan 3.113 KPM, Purwodadi sebanyak 581 KPM, Selangit 722 KPM, STL Ulu Terawas 1.526 KPM, Sukakarya 694 KPM dan Kecamatan Sumber Harta 1.217 KPM.

"Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) 426 KPM, Tuah Negeri 1.362 KPM dan Kecamatan Tugumulyo 1.625 KPM," jelasnya.

"Untuk total anggaran yang digelontorkan untuk KPM di Musi Rawas mencapai Rp18.219.600.000," imbuhnya.

Ditambahkannya, bantuan tersebut bersifat sementara (non reguler) dan tidak termasuk dalam program rutin seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

"Untuk penerimanya kebanyakan non reguler dan bukan penerima PKH dan sembako, tapi ada juga meskipun jumlahnya tidak banyak," tutupnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com