Berita Palembang

Guru Disebut OJK Sebagai Profesi yang Paling Banyak Miliki Pinjaman Online, Baik ASN Maupun Honorer

Dengan kemudahan yang diberikan pada pinjaman online (Pinjol), maka banyak masyarakat yang meminjam uang melalui Pinjol.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Kepala OJK Provinsi Sumsel dan Bangka Belitung Arifin Susanto SE MSc saat Podcast di Graha Tribun Sumsel beberapa waktu lalu. 

Dari akses keuangan daerah, pengembangan keuangan daerah dan didukung lembaga terkait maka kita buat sekretariat bersama (Sekber), di lantai 4 gedung OJK. Itu bagus untuk mengorkestrasi semua pemangku kepentingan di Sumsel agar bagus. 

Pertumbuhan ekonomi Sumsel itu bagus, terbaik kedua di Sumatera. Lalu komoditas Sumsel ini juga banyak selain batubara, karet, sawit ada juga kopi. Sumsel penghasil kopi terbesar secara nasional selama 15 tahun, tapi namanya jarang terdengar malahan provinsi lain seperti Lampung yang dikenal. 

Kita ada lahan banyak, petani luar biasa kopi yang dikenal ada OKU Selatan, Lahat, Pagaralam seperti kopi semendo itu uda mendunia. Tapi karena diekspor dari Lampung, tidak masuk Sumsel. 

Maka kita akan ada program strategis dan mudah-mudahan akhir tahun ini bisa dijalankan. Pj Gubernur Sumsel menginisiasi itu, agar Sumsel bisa ekspor langsung ke internasional. Termasuk fokus perluasan literasi keuangan.

Baca juga: Kisah Sulfiana Syok Tiba-tiba Ditagih Penagih Utang, KTP Ternyata Dipakai Ketua Koperasi Pinjol

Baca juga: Ibu Bocah Cilegon yang Dibunuh 5 Tersangka Curhat Soal Utang 5 Tahun Tak Dibayar & Pinjam Pinjol

* Akses keuangan seperti apa?

Akses keuangan daerah itu intinya bagaimana memberikan pemahaman, pengetahuan, dan edukasi pada masyarakat. Karena sekarang ini lebih banyak digitalisasi. Hanya jarang yang memahami hak dan kewajibannya. 

Misal punya kartu kredit, tanda tangan saja, padahal punya kewajiban. Kemudian pinjam online, kurang pemahaman. Maka diperluas akses keuangan, termasuk ke petani-petani yang ada. 

Sebab petani-petani ini masih ada yang belum punya rekening, jadi terimanya tunai semua. Misal 1 hektare kopi bisa 3-4 ton, itu dibayar tunai. Mereka tidak akses keuangan, dan tidak bisa terkelola dengan baik. Akibatnya karena tidak ada akses keuangan, yang diuntungkan pengepul atau tokenya saja. Bahkan mereka transaksinya besar bisa Rp 1,2 Miliar di satu pengepul. Padahal dengan memberikan akses keuangan jadi bankable. 

* Bagaimana seorang pekerja menilai secara finansial dinilai sehat?

Banyak gen z, mungkin karena lifestyle atau terpengaruh gaya hidup jadi kurang bisa mengelola keuangan secara bagus. Di Sumsel dari data yang ada di kami, tingkat inklusi atau pengunaan atm, mobile banking, icomers dan lain-lain sudah bagus.

Hanya saja literasinya yang masih cukup rendah baru 50 persen, itu masih rendah. Artinya sebagaian besar masyarakat kita mengunakan alat pembayaran atau keuangannya, tapi kurang paham hak dan kewajibannya. Lalu akibatnya tidak bijak dalam pengunaannya. 

Kemudian, mengelola keuangan yang bagus seperti apa? Logikanya konsumsi 50 persen, 30 persen untuk hutang atau cicilan dan sisanya untuk investasi dan menabung. Maksimal aman kesehatan keuangan cicilan 30 persen dari pendapatan kita karena 50 persenya konsumsi, makan, kebutuhan sehari-hari dan lain-lain.

Pesannya kalau mau hutang, hutanglah untuk yang produktif, dan jangan lupa sisihkan 20 persennya untuk investasi, dana darurat, sedekah dan lain-lain. Kalau yang masih singel dana darurat idealnya 6x dari pengeluaran kita dan kalau sudah menikah 9-12x.

Di Sumsel pinjaman online cukup banyak. Pinjaman online ada legal dan ilegal dan di Sumsel banyak ilegal. Maka ada tiga tips pinjaman online itu legal atau ilegal pertama aspek legalitasnya seperti berijin dan diawasi OJK. Lalu kedua, untuk bunga  kalau legal itu dibatasi, kalau ilegal bunganya tinggi. Kemudian ketiga penagihannya ada ancaman, tidak pakai name tag dan tidak ada jam kerja itu tidak legal. 

Apakah kita boleh pinjam? Boleh, tapi usahakan untuk produktif misal modal, pendidikan, dan lain-lain. Sebisa mungkin cicilan tercover dan jangan meminjam yang sifatnya konsumtif. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved