Berita Palembang

Stok Tidak Memadai, Palembang Butuh 200 Kantong Darah Setiap Hari

Kota Palembang membutuhkan 150-200 kantong darah per hari. Sementara stok kantong darah sekitar 4-5 ribu kantong darah setiap bulan.

Dokumentasi Pemkot Palembang
PMI PALEMBANG -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang Dewi Sastrani Ratu Dewa mengajak semua pihak, terutama PMI di kecamatan, bahu membahu dalam penyediaan darah bagi masyarakat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang Dewi Sastrani Ratu Dewa mengajak semua pihak, terutama PMI di kecamatan, bahu membahu dalam penyediaan darah bagi masyarakat.

Hal ini penting karena Palembang butuh stok darah yang cukup besar. 

“Kita butuh sekitar 7 ribu kantong darah setiap bulan, atau sekitar 150-200 kantong darah per hari. Sementara stok kantong darah sekitar 4-5 ribu kantong darah setiap bulan,” kata Dewi Sastrani

Untuk diketahui, PMI merupakan organisasi kemanusiaan di Indonesia yang beroeran dalam pelayanan donor darah, penanggulangan bencana, pelatihan dan pertolongan pertama, kesehatan dan sosial serta pendidikan dan pembinaan generasi muda (melalui kegiatan PMR atau Palembang Merah Remaja di sekolah-sekolah. 

Dewi menuturkan, seluruh rumah sakit di kota ini banyak yang meminta bantuan PMI Palembang, untuk penyediaan kantong darah.

Misalnya untuk cuci darah, operasi besar, kecelakaan, transfusi darah. Juga untuk pasien yang kekurangan darah.

Baca juga: Eks Wawako Fitri & Suami Jalani Sidang Perdana 30 September 2025,Kasus Dugaan Korupsi PMI Palembang

Baca juga: Rugikan Negara Rp 624 juta, 3 Pengurus PMI Ogan Ilir yang Korupsi Kini Divonis Penjara

Karena itu, ia meminta kepada pengurus PMI kecamatan yang baru dilantik untuk bekerja keras mewujudkan ketersediaan darah bagi masyarakat yang membutuhkan. 

“Misalnya melaksanakan donor darah di kecamatan dan kelurahan, " ucapnya. 

Meski begitu, Dewi menyebutkan tugas PMI beragam. Tak melulu donor darah.

PMI juga melayani masyarakat saat terjadi kebakaran, banjir, ada warga yang meninggal, dan situasi gawat darurat dan siaga bencana lainnya.

Dewi Sastrani juga membantah bahwa ada kesan sulit mencari darah di PMI Palembang.

Menurut Dewi, pihaknya tidak pernah menghambat jika memang warga butuh darah.

“Ada kami katakan ada, tidak ya tidak. Apalagi, darah itu lewat 10 hari sudah rusak, kedaluwarsa. Jadi apa kami menahannya,” kata Dewi.

Ia melanjutkan, kantong darah yang rusak selanjutnya dibuang ke limbah yang dikelola oleh pihak ketiga.
 
Di tempat yang sama, juga dilaunching website PMI Kota Palembang.

Dewi menyebutkan, website ini memuat informasi tentang program dan kegiatan PMI Palembang.

“Masyarakat juga bisa mengecek ketersediaan darah sesuai golongan darah dengan mengakses website PMI. Ini merupakan upaya keterbukaan informasi,” pungkas Dewi. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved