Pemilihan Walikota Palembang 2024

Debat Pilkada Palembang 2024 Siapa Menonjol? Fitrianti dan Ratu Dewa Normatif, Yudha Beberkan Fakta

Debat Pilkada Palembang 2024 talah digelar di Hotel Santika Premiere Palembang, Selasa (22/10/2024).  

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Debat Perdana 3 Paslon Walikota-Wakil Walikota Palembang, Selasa (23/10/2024) malam - Debat Pilkada Palembang 2024 Siapa Unggul? Fitrianti dan Ratu Dewa Normatif, Yudha Beberkan Fakta 

Dana ini akan digunakan untuk mendukung program UMKM dan kesejahteraan masyarakat di tingkat RT.

 "Kesejahteraan dan kebahagiaan kita mulai dari RT. Kami akan membuka pasar untuk UMKM lokal dan memberikan akses terhadap ilmu pengetahuan serta permodalan," tegas Yudha.

Mereka juga berencana untuk memberikan pelatihan pembuatan songket, memfasilitasi UMKM dengan kredit tanpa agunan, serta memperkenalkan produk lokal ke pasar luar kota hingga internasional melalui kerja sama dengan platform Market Place.

Debat semakin memanas ketika Yudha Pratomo bertanya pada Fitrianti Agustinda, calon walikota nomor urut 1, terkait masalah pungli dalam layanan publik di Palembang. 

Yudha menyoroti kasus pungutan liar dalam pengurusan KTP yang mencapai Rp 300 ribu, serta biaya pembuatan KIS yang harus membayar antara Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per KK. Selain itu, pungli juga ditemukan dalam proses penerimaan siswa baru.

Menanggapi hal ini, Fitrianti mengakui bahwa pungli tersebut memang masih terjadi dan pihaknya telah melakukan beberapa inspeksi mendadak (sidak) untuk mengatasinya. Ia berjanji akan memperbaiki sistem ke depannya.

Namun, Yudha memberikan solusi lebih inovatif. 

"Jika kami terpilih, kami akan membangun layanan publik yang bisa diakses secara digital, di mana masyarakat dapat mengurus dokumen seperti KTP melalui aplikasi dan hasilnya bisa langsung dikirimkan ke rumah," tegas Yudha.

Yudha juga mengajukan pertanyaan kepada calon walikota nomor urut 2, Ratu Dewa, mengenai rencana tata ruang wilayah Ulu yang sudah berubah tiga kali—dari pusat pemerintahan, menjadi sport city, dan sekarang menjadi modern integrated city. 

Ratu Dewa menjawab dengan menyebut bahwa infrastruktur di Palembang belum merata.

Yudha menanggapi bahwa sudah saatnya wilayah Ulu mendapatkan perhatian lebih dalam pembangunan, dan ia berkomitmen untuk menata ulang wilayah ini agar lebih terintegrasi dan produktif bagi warga.

Membuat Sentosa Island di Pulau Kemaro, menjadikan Pulokerto seperti Mekar Sari. 

Isu penanganan banjir juga menjadi sorotan dalam debat ini. Yudha menegaskan bahwa Palembang belum memiliki Rencana Induk Ketahanan Banjir, padahal ada dana APBN yang bisa digunakan untuk program ini.


"Palembang membutuhkan strategi penanganan banjir yang terencana, agar masalah ini tidak terus berulang setiap tahun," tambahnya.

Yudha-Bahar berjanji akan membangun Palembang dengan pemerataan infrastruktur, baik di wilayah Ulu maupun Ilir, secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Fokus utama pembangunan mereka akan disesuaikan dengan nilai ekonomi, aksesibilitas, dan produktivitas warga.

Dengan visi yang kuat dan solusi konkret untuk berbagai masalah kota, Yudha-Bahar berhasil mencuri perhatian dalam debat publik pertama ini. Mereka siap membawa perubahan nyata untuk Era Baru Palembang Maju.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved