Pemilihan Walikota Palembang 2024

Debat Pilkada Palembang 2024 Siapa Menonjol? Fitrianti dan Ratu Dewa Normatif, Yudha Beberkan Fakta

Debat Pilkada Palembang 2024 talah digelar di Hotel Santika Premiere Palembang, Selasa (22/10/2024).  

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Debat Perdana 3 Paslon Walikota-Wakil Walikota Palembang, Selasa (23/10/2024) malam - Debat Pilkada Palembang 2024 Siapa Unggul? Fitrianti dan Ratu Dewa Normatif, Yudha Beberkan Fakta 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Debat Pilkada Palembang 2024 talah digelar di Hotel Santika Premiere Palembang, Selasa (22/10/2024).  

Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang nomor urut 3, Yudha Pratomo dan Baharudin, tampil apik dalam debat publik pertama yang diselenggarakan untuk Pilkada Palembang 2024. 

Dengan visi yang jelas dan solusi konkret untuk berbagai permasalahan kota, pasangan yang diusung partai Demokrat dan PKS ini, mendapat sambutan hangat dari para penonton dan pendukung.

Menurut Hasyibulloh Mulyawan - Direktur Eksekutif Ethical Politics, secara performa dan komunikasi politik di debat pertama kota Palembang, paslon 1 dan 2 ia lihat masih normatif dan banyak menggunakan kata akan, padahal sudah 10 tahun menjadi bagian birokrasi.

"Sementara Paslon nomor urut 3 berani memaparkan fakta, memiliki visi besar sekaligus mampu menawarkan solusi kongkrit permasalahan di kota Palembang, " katanya. 

Dijelaskannya, dalam penyampaian visi dan misi, Yudha Pratomo menyindir calon nomor 1 dan 2 yang selama duduk di pemerintahan cenderung tidak berbuat dalam pembangunan.

"Kita telah mendengarkan visi misi dari paslon 1 dan 2, yang kelihatannya masih normatif dan klasik, yang memang sudah seharusnya diganti dengan baru. Dimana Palembang dalam 10 tahun terakhir ini menurut data BPS dan laporan- laporan ke Ombudsman dan pengamatan kami selama terjun kelapangan, mungkin juga dirasakan ibu bapak semua dirumah kondisinya cukup memprihatinkan," kata Yudha. 

Kondisi memprihatinkan ini diungkapkan Ketua DPC partai Demokrat Palembang, jika banjir dimana-mana saat ini, jalan rusak, macet, semerawut,  banyak tawuran, hingga korupsi merajalela. 

"Intinya kota ini sedang tidak baik- baik saja. Padahal pemerintah sebelumnya memiliki kesempatan untuk memperbaiki semuanya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, oleh karena itu Palembang perlu pemimpin yang baru, pemimpin yang tidak memiliki beban masa lalu, pemimpin yang terkontaminasi dengan hal-hal buruk. Jika kami dipercaya, kami akan mengembalikan kejayaan kita Palembang sebagian kota tertua kerajaan Sriwijaya melalui teknologi, seni berbudaya dan pariwisata, " janjinya. 

Disisi lain, Yudha dengan tegas menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci masa depan.

"Pendidikan adalah kunci masa depan! Kami, Yudha-Bahar, berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan gratis hingga jenjang kuliah, agar setiap anak di Palembang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpinya," ujar Yudha.

Yudha-Bahar mengusulkan pendataan kembali fasilitas pendidikan yang ada di Palembang, dengan rencana pembangunan infrastruktur baru untuk mendukung sistem zonasi yang lebih adil.

 "Saat ini, sistem PPDB zonasi belum sepenuhnya adil, dan kami akan memastikan setiap anak mendapatkan akses yang merata," tambahnya. 

Baca juga: Debat Pilkada Palembang 2024, Yudha Pratomo-Baharudin Bahas Pemberantasan Pungli Hingga Banjir 

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Palembang 2024, Ratu Dewa Sebut Ada 4 Wilayah Butuh Perhatian Khusus Sanitasi

Selain itu, pasangan ini juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memastikan setiap sekolah memiliki fasilitas standar dan guru berkualitas.

Dalam upaya memajukan ekonomi warga, Yudha-Bahar menawarkan solusi nyata melalui pemberian dana RT sebesar 50 juta hingga 100 juta.

Dana ini akan digunakan untuk mendukung program UMKM dan kesejahteraan masyarakat di tingkat RT.

 "Kesejahteraan dan kebahagiaan kita mulai dari RT. Kami akan membuka pasar untuk UMKM lokal dan memberikan akses terhadap ilmu pengetahuan serta permodalan," tegas Yudha.

Mereka juga berencana untuk memberikan pelatihan pembuatan songket, memfasilitasi UMKM dengan kredit tanpa agunan, serta memperkenalkan produk lokal ke pasar luar kota hingga internasional melalui kerja sama dengan platform Market Place.

Debat semakin memanas ketika Yudha Pratomo bertanya pada Fitrianti Agustinda, calon walikota nomor urut 1, terkait masalah pungli dalam layanan publik di Palembang. 

Yudha menyoroti kasus pungutan liar dalam pengurusan KTP yang mencapai Rp 300 ribu, serta biaya pembuatan KIS yang harus membayar antara Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per KK. Selain itu, pungli juga ditemukan dalam proses penerimaan siswa baru.

Menanggapi hal ini, Fitrianti mengakui bahwa pungli tersebut memang masih terjadi dan pihaknya telah melakukan beberapa inspeksi mendadak (sidak) untuk mengatasinya. Ia berjanji akan memperbaiki sistem ke depannya.

Namun, Yudha memberikan solusi lebih inovatif. 

"Jika kami terpilih, kami akan membangun layanan publik yang bisa diakses secara digital, di mana masyarakat dapat mengurus dokumen seperti KTP melalui aplikasi dan hasilnya bisa langsung dikirimkan ke rumah," tegas Yudha.

Yudha juga mengajukan pertanyaan kepada calon walikota nomor urut 2, Ratu Dewa, mengenai rencana tata ruang wilayah Ulu yang sudah berubah tiga kali—dari pusat pemerintahan, menjadi sport city, dan sekarang menjadi modern integrated city. 

Ratu Dewa menjawab dengan menyebut bahwa infrastruktur di Palembang belum merata.

Yudha menanggapi bahwa sudah saatnya wilayah Ulu mendapatkan perhatian lebih dalam pembangunan, dan ia berkomitmen untuk menata ulang wilayah ini agar lebih terintegrasi dan produktif bagi warga.

Membuat Sentosa Island di Pulau Kemaro, menjadikan Pulokerto seperti Mekar Sari. 

Isu penanganan banjir juga menjadi sorotan dalam debat ini. Yudha menegaskan bahwa Palembang belum memiliki Rencana Induk Ketahanan Banjir, padahal ada dana APBN yang bisa digunakan untuk program ini.


"Palembang membutuhkan strategi penanganan banjir yang terencana, agar masalah ini tidak terus berulang setiap tahun," tambahnya.

Yudha-Bahar berjanji akan membangun Palembang dengan pemerataan infrastruktur, baik di wilayah Ulu maupun Ilir, secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Fokus utama pembangunan mereka akan disesuaikan dengan nilai ekonomi, aksesibilitas, dan produktivitas warga.

Dengan visi yang kuat dan solusi konkret untuk berbagai masalah kota, Yudha-Bahar berhasil mencuri perhatian dalam debat publik pertama ini. Mereka siap membawa perubahan nyata untuk Era Baru Palembang Maju.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved