Longsor Tambang Emas di Solok

Kronologi Tambang Emas Ilegal Longsor di Solok, 40 Orang Tertimbun Material hingga 15 Orang Tewas

Insiden tanah longsor yang terjadi di lokasi tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok memakan banyak korban.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube TRibun Padang
Insiden tanah longsor yang terjadi di lokasi tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok memakan banyak korban. Sebanyak 40 orang penambang emas tertimbun longsor, dan 15 orang dinyatakan meninggal dunia. 

Lima jenazah penambang emas yang menjadi korban longsor di area tambang emas Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Informasi yang TribunPadang.com dapati, bahwasanya kejadian longsor di lokasi tambang terjadi pada kemarin, Kamis (26/9/2024).

Info terbaru dari Kalaksa BPBD Solok, Irwan Efendi mengatakan bahwa saat ini lima orang korban meninggal dunia telah berhasil dibawa ke rumah duka.

"Lima korban yang telah dievakuasi telah diserahkan kepada pihak keluarga," katanya, Jumat (27/9/2024).

Irwan mengatakan bahwa saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan.

"Pencarian warga yang masih di lokasi tambang terus dilakukan," pungkas Irwan.

2 Kali Pernah Dirazia  

Kapolres Solok, AKBP Muari membenarkan sudah sejak lama lokasi tersebut menjadi tambang emas ilegal.

Polisi sudah berulang kali melakukan razia guna melakukan penertiban selama 2023 hingga 2024.

Namun, warga tetap ngeyel mencari emas di lokasi itu.

Menurut Muari, dulu para penambang bekerja dengan alat berat.

Sekarang warga hanya berbekal alat sederhana seperti linggis.

"Tambang sudah lama ditinggalkan oleh penambang, dulu menggunakan alat," urainya, dikutip dari TribunPadang.com.

Muari melaporkan, selama dirazia, sudah ada 7 orang diamankan.

Akan tetapi, kasusnya masih mandek karena keterbatasan alat bukti.

"Status tersangka belum. Karena belum ada alat bukti. Kalau dibawa alat bukti berupa alat berat itu, butuh waktu berhari-hari, biayanya ratusan juta (untuk memindahkan)," pungkasnya. 

 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved