Pembunuhan Bocah di Cilegon

Awalnya Tak Niat Bunuh, Saenah Otak Pembunuhan Bocah di Cilegon Hanya Ingin Bawa Korban ke Jawa

Ternyata, Saenah menaruh dendam kepada Amelia bocah di Cilegon hanya ingin melakukan penculikan tanpa membunuh APH. berniat membawa korban ke Jawa

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TribunBanten.com/Tajudin
Tiga dari lima orang tersangka dalam kasus dugaan penculikan dan pembunuhan terhadap APH bocah 5 tahun asal Cilegon saat dihadirkan presscon di POlres Cilegon. Ternyata, Saenah menaruh dendam kepada Amelia bocah di Cilegon hanya ingin melakukan penculikan tanpa membunuh APH. berniat membawa korban ke Jawa 

Atas kejadian tersebut, Rahmi mengungkapkan penyesalannya membunuh bocah asal Cilegon itu.

"Saya sangat menyesal," kata Rahmi.

Sebelumnya, tersangka Rahmi, mengakui adanya hubungan terlarang antara dirinya dengan SA. 

"Iya saya ada hubungan sesama, sama SA. Tapi saya tidak ikut membunuh korban, saya cuma ikut mengantar ke jembatan," ungkapnya. 

Rahmi menjelaskan dirinya telah menjalani hubungan terlarang dengan tersangka SA hampir 2 tahun. 

Beberapa hari terakhir, RH mengakui bahwa dirinya dekat dengan ibu korban. 

Namun kedekatan dirinya bersama ibu korban hanya sebatas teman sebagai tetangga. 

"Saya dekat dengan ibu korban karena sudah saya anggap sebagai adek, mungkin SA cemburu atau apa, tapi saya tidak membunuh korban," tandasnya. 

Baca juga: Sosok Saenah dan Rahmi Diduga Dalang Pembunuhan Bocah di Cilegon, Sakit Hati Ditagih Utang

Sementara itu sebelumnya, kepada awak media, Saenah otak dibalik pembunuhan mengakui bahwa dirinya telah melakukan kekerasan dan dugaan pembunuhan terhadap korban APH. 

Alasan dirinya membunuh korban, lantaran merasa kesal dengan ibu korban berinisial A. 

"Saya dendam terhadap Amelia, saya kurang suka dengan sikap nya, karena dia selalu mengajak RH," ujarnya saat di Polres Cilegon, Senin (23/9/2024). Dikutip dari Tribunbanten.com 

Dalam insiden kekerasan yang dilakukan terhadap korban, SA mengakui bahwa dirinya yang telah membuat korban hingga tidak bernyawa.

Mulai dari melilit korban menggunakan lakban, memukul korban menggunakan shock breaker hingga menutup wajah korban menggunakan bantal. 

Sementara, tersangka Emi yang juga terlibat dalam pembunuhan itu mengaku telah membantu SA melakukan aksi bejat terhadap korban. 

Emi mengaku telah dijanjikan imbalan oleh tersangka SA, untuk ikut membantunya menghabisi nyawa anak yang tidak berdosa. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved