Berita Pali
Siswa Kesulitan Air dan Bangunan Memperihatinkan, Guru di SD YPIP PALI Digaji Rp 400 Ribu Perbulan
Dampak dari musim kemarau yang terjadi saat ini, ternyata tak hanya dirasakan oleh masyarakat.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
"Saat ini kebutuhan air untuk kamar mandi, bak wudhu dan wc siswa dan guru sangat kritis. Jika berkenan kami berterimakasih jika ada pejabat maupun pihak pemerintah yang membantu menyalurkan air bersih ke sekolah kami,"harapnya.
Selain permasalahan Air bersih, permasalahan lainnya yang butuh perhatian pemerintah juga diungkapkan oleh Adi.
Seperti, ada beberapa gedung sekolah yang sudah tidak layak, dan juga pagar belakang sekolah yang sudah rusak.
"SD ini memiliki 12 kelas belajar, namun karena bangunan nya sudah tidak layak, karena merupakan bangunan lama sejak zaman dahulu. Saat ini hanya ada 6 kelas yang dioperasionalkan,"terangnya.
Untuk mencukupi biaya operasional tersebut pihak yayasan tidak mampu tanpa bantuan dari donatur dan juga Bantuan Operasional Sekolah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan gaji 12 orang guru yang hanya di gaji Rp 400 ribu perbulan.
Meski ada SPP Siswa Rp 35 ribu perbulan, Adi mengatakan tak seluruh siswa yang bersekolah disini dipungut biaya. Karena banyak juga siswa yang berlatar belakang dari keluarga yang tidak mampu dan anak yatim piatu tidak dipungut biaya atau digratiskan oleh pihak sekolah.
"Meski sekolah swasta, kami berharap ini bisa jadi perhatian dari pemerintah, baik itu kebutuhan Air maupun sarana dan prasarana sekolah. Agar sekolah ini tetap berdiri dan mencerdaskan anak bangsa. Karena SD ini juga sudah banyak melahirkan alumni orang-orang ternama, baik itu pejabat daerah maupun anggota DPRD PALI. Untuk itu kami mohon bantuannya pak," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan YPIP/ Peris, Pahrudin SPd, menambahkan, kesulitan Air bersih tidak hanya dirasakan oleh SD YPIP saja, SMP dan SMK YPIP juga mengeluhkan kondisi serupa.
"Musim kemarau ini, sumurnya sudah mengering, jadi untuk kebutuhan air kita kadang beli Air Tedmond dari mobil, itupun tidak cukup untuk kebutuhan Air di 3 Sekolah Yayasan YPIP. Kami berharap adanya bantuan air bersih ke sekolah kami," ungkap Pahrudin.
Diceritakan nya, yayasan YPIP ini telah berdiri sejak tahun 1934 silam, dahulu nya bernama The Netherlands Islamic School (NIS), Namun pasca kemerdekaan berganti nama menjadi Yayasan Perguruan Islam Pendopo (YPIP).
Pahrudin mengatakan, saat ini yayasan YPIP memiliki 1000 an siswa terdiri dari SD 112 siswa, SMP 300 Siswa dan SMK 600 Siswa.
"Untuk SMA nya sudah kita tutup, karena tidak memiliki siswa lagi,"tuturnya.
Oleh karena itu, Pahrudin berharap, sebagai Yayasan pendidikan tertua di Kabupaten PALI, pemerintah daerah tetap memperdulikan yayasan ini agar tetap berkembang demi mencerdaskan anak-anak bangsa di Kabupaten PALI.
Menurutnya, peran strategis sekolah swasta dalam mencerdaskan anak bangsa tak terbantahkan.
"Sebelum sekolah negeri hadir, sekolah swasta lah yang pertama kali menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kami berharap tidak mengabaikan sekolah swasta yang ada. Karena sejak jaman dahulu, niat kami tulus dalam mengabdi untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa," tukasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Warga Senang, Jembatan Sungai Pabil Semanggus di Jalan Alternatif PALI-Musi Rawas Mulai Dikerjakan |
![]() |
---|
Dorong Santri Terapkan Ketahanan Pangan, Polres PALI Tanam Jagung & Beri Bantuan Pupuk ke Pesantren |
![]() |
---|
Penjual Bendera di PALI Keluhkan Sepi Pembeli Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke- 80, Omset Merosot Tajam |
![]() |
---|
Butuh 10 Menit, Damkar PALI Evakuasi Kerbau yang Terperosok di Parit, 8 Personel Diterjunkan |
![]() |
---|
Pemprov Sumsel Beri Bantuan Rp 67,5 M ke Pemkab PALI, Rp 20 M Fokus Untuk PDAM Tirta PALI Anugerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.