Berita Pali
Kisah Bisnis Madu Sialang Pak Danang, UMKM Sumsel Hasilkan Omzet Puluhan Juta per Bulan
Ir Danang Satriyadi (60 tahun) adalah owner 'Madu Sialang Pak Danang' yang mampu meraih omzet puluhan juta per bulan.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Ir Danang Satriyadi (60 tahun) adalah owner 'Madu Sialang Pak Danang' yang mampu meraih omzet puluhan juta per bulan.
Produk Madu Sialang Pak Danang adalah hasil produksi UMKM di Sumsel yang sudah mulai dikenal luas oleh masyarakat.
Resellernya juga sudah banyak tersedia diberbagai penjuru Tanah Air Indonesia.
Madu ini tidak hanya menyajikan rasa manis yang khas, tetapi juga mengandung berbagai nutrisi penting.
Setiap tetes madu sialang pak Danang adalah sebuah kisah kebaikan alam yang harus dijaga dengan baik.
Diproduksi oleh lebah hutan liar yang hidup bebas di hutan Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Bayat Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Musi Banyuasin.
Pada kesempatan ini, Sripoku.com dapat berbincang langsung dengan owner produk UMKM ini, yaitu Ir Danang Satriyadi (60).
Baca juga: 313,5 Hektare Lahan Terbakar Sepanjang 2024, OKI, PALI dan Musi Banyuasin Paling Banyak Karhutla
Pria kelahiran tahun 1964, Ngawi Jawa Timur ini, datang bersama istrinya ke Kabupaten PALI, mengikuti Festival Sagarurung Volume III, yang digelar Pemkab PALI selama 3 hari dari tanggal 25 - 27 Juli 2024 di Gelora November Komperta Pendopo Talang Ubi.
Danang telah menetap tinggal di Palembang sejak tahun 2013 lalu, bersama istrinya yang merupakan warga asal Pelita Talang Ubi.
Di kota Palembang Danang tinggal di Jalan Perindustrian 1 Lorong Tembesu Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami.
Sebelum berbisnis madu, Danang dulunya bekerja di perusahaan perkebunan swasta dan sering bertugas di beberapa provinsi di Indonesia.
Berbagai cerita menarik dibalik usaha berbisnis madu sialang pun dituturkannya saat ditemui di Tenan UMKM madu sialang pak Danang dalam Festival Sagarurung di Kabupaten PALI.
"Saya memulai usaha madu ini dari tahun 2018, namun belum terlalu fokus saat itu, masih sebatas kita turun kelapangan menengok orang panen untuk mencari madu yang kita beli dari para pemanen madu lokal," kata Danang menceritakan usaha madunya, Jum'at (26/7/2024).
Saat baru mau memulai bisnis madu, Danang mengatakan sempat terhenti pada tahun 2019, karena mengalami sakit.
"Penyakit saya selama ini gula darah saya tinggi, bisa mencapai 483 hingga 500. Waktu kerja di Papua, saya sempat koma selama 3 hari di rumah sakit di maurauke Papua, kemudian ada penyakit borok yang menggerogoti punggung saya yang sulit sembuh karena gula darah saya tinggi, "tuturnya.
Kedatangan adik nya membawakan madu sialang ke rumah sakit, ternyata nyambung dengan refrensi resep obat dari dokter spesialis di rumah sakit maurauke.
"Alhamdulillah, dengan rutin mengkonsumsi madu, punggung saya yang mengidap penyakit borok berangsur sembuh dan gula darah saya berangsur normal, ini testimoni pribadi saya, setelah sembuh dari sakit membawa saya untuk kembali menjalankan usaha Madu Sialang karena sudah merasakan manfaatnya ketika mengkonsumsi madu," ungkapnya.
Dengan tekad dan keyakinannya, pada tahun 2020 ketika sembuh dari sakit, Danang fokus menjalankan usaha madu yang diberi nama madu sialang pak Danang.
"Saya berani beli batang, saya harus kelapangan, saya harus meyakinkan terjaga keaslian dan kemurnian madu yang dihasilkan,"cetusnya.
Seiring berjalannya waktu, usaha nya terus berkembang dan jangkauan pemasarannya semangkin meluas.
Saat ini, brand produk UMKM madu sialang pak Danang telah bersertifikasi NIB, HKI Merek, PIRT dan Halal MUI.
Dalam peroses panen dan pengolahan Madu Sialang, Danang selalu memastikan kemurnian dari madu yang dihasilkan dan menjaga kelestarian lebah di hutan.
Insinyur Pertanian lulusan Universitas Negeri Surakarta (UNS Sebelas Maret ) tahun 1988 itu mengatakan Madu Sialang merupakan hasil hutan bukan kayu yang memiliki manfaat ekonomi dan harus dijaga kelestariannya.
Ia mengatakan soal hubungan manusia dengan alam, sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang pun memanen madu dengan menerapkan metode ramah lingkungan. Bukti jurus ramah alam ini, madu Sialang miliknya tetap terjaga produksinya sampai saat ini.
"Tempat panen madu kita ada di Desa Bayat Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Muba, dalam prosesnya saya turun langsung kelapangan mulai dari mengawasi proses panen, penirisan dan pengemasan, agar betul-betul menghasilkan madu murni yang sehat dan higienis,"ujarnya.
Dalam metode panen yang digunakan, Danang menerapkan metode panen lestari yang menerapkan sistem panen sisa. Artinya, saat panen tidak memotong habis sarang lebah.
Karena untuk memikat lebah membangun sarang di pohon yang sama. Maka Ia harus menyisakan sebagian kecil sarang sebagai rumah bagi ratu lebah dan anak-anaknya.
Pemanen juga diingatkan olehnya untuk menyisahkan sekitar 5 cm sarang yang masih berisi madu sebagai pakan bagi anakan lebah untuk tetap berkembang biak.
"Ini terbukti, pada hari- hari berikutnya akan ada panen lagi, jadi siklusnya gak terputus, "terangnya.
Oleh karena itu, dalam proses panennya Danang tidak menggunakan asap atau api saat mengambil madu.
Menurutnya, cara itu dapat menggangu lebah dan lebah tidak akan datang lagi ke pohon tersebut. Dan itu sangat merugikan untuk pelaku UMKM.
Untuk menghindari sengatan lebah, para pemanen dibekali pakaian tebal, khusus dan berlapis.
"Dengan menggunakan metode panen lestari satu pohon jika beruntung bisa bertengger 20-30 sarang. Satu sarang bisa menghasilkan 10 liter madu," bebernya.
Selain itu, ia juga melakukan penanaman pohon buah- buahan atau yang berbunga di sekitar pohon sialang. Yang biasa dikenal dengan Istilah hutan kepungan.
Pohon-pohon buah yang ditanam dimaksudkan untuk segera berbunga dan menjadi tempat lebah mengambil nektar bunga yang merupakan bahan baku madu.
“Bahan makanan untuk lebah juga harus dicukupi, kalau ingin produksi madu juga meningkat. Untuk itu kami melakukan penanaman pohon buah-buahan atau yang berbunga di sekitar pohon sialang," bebernya.
Dengan menerapkan metode ini, madu yang dihasilkan di pohon sialang miliknya meningkat. Dalam setahun bisa 10 kali panen dan bahkan sekali panen pernah mencapai 1 ton madu.
Bercerita tentang proses olahan madu setelah di panen, Danang mengatakan usai diturunkan dari pohon, Madu terlebih dahulu dipisahkan dari sarang dan kotoran lainnya dengan cara ditiriskan sebanyak tiga kali.
Sarang berbahan lilin itu diiris menyamping guna membuka saluran madu didalamnya. Madu pun tersaring dan mengucur ke dalam wadah yang disediakan.
Sisa sarang yang sudah tidak terdapat madu dapat dolah dan dimanfaatkan menjadi lilin. Lilin tersebut memiliki keunikan menghasilkan wangi madu, baik saat apinya dinyalakan maupun tidak.
Madu yang sudah tertampung dalam jirigen kemudian dibawa ke tempat pengolahan dan dilakukan penyaringan kembali, agar lebih bersih, tanpa dicampur apapun.
Selanjutnya dilakukan penurunan kadar air untuk menghasilkan madu murni yang sehat dan hegienis sebelum dikemas.
Dalam kemasan botol ukuran 500 gram, madu Sialang pak Danang dibandrol Rp 145 ribu perbotol.
Usaha yang ditekuni nya ini, telah menjadi sumber penghidupan sehari-hari, dalam sebulan ia dapat memproduksi 500 hingga 2000 botol madu Sialang.
"Untuk omzet dalam sebulannya sekitar Rp 50 hingga Rp 60 juta. Yang penting kuncinya harus tekun dan optimis dalam menjalankan usaha, serta mengatur strategi pemasaran dengan memperluas jaringan ke berbagai daerah," tukasnya. (cr42)
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Penjual Bendera di PALI Keluhkan Sepi Pembeli Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke- 80, Omset Merosot Tajam |
![]() |
---|
Butuh 10 Menit, Damkar PALI Evakuasi Kerbau yang Terperosok di Parit, 8 Personel Diterjunkan |
![]() |
---|
Pemprov Sumsel Beri Bantuan Rp 67,5 M ke Pemkab PALI, Rp 20 M Fokus Untuk PDAM Tirta PALI Anugerah |
![]() |
---|
Beli Land Cruiser Hingga Lexus Untuk Mobil Dinas, Pemkab PALI Dikritik, Asgianto : Program Warisan |
![]() |
---|
Adi Nugraha Dilantik Jadi Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Warga Harap Air Mengalir Tanpa 'Drama' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.