Karhutla di Sumsel
313,5 Hektare Lahan Terbakar Sepanjang 2024, OKI, PALI dan Musi Banyuasin Paling Banyak Karhutla
Meskipun sudah ada beberapa daerah yang Karhutla, tim bekerja bersama-sama melakukan pemadaman darat dan udara.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Saat musim kemarau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sering terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), untuk itu berbagai upaya dilakukan mengatasi karhutla tersebut, baik pemadam secara darat dan udara.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Pemprov Sumsel sudah mengajukan 10 helikopter, yaitu sebanyak 8 heli untuk water bombing, dan dua heli patroli.
"Saat ini yang sudah stand by di Sumsel ada tujuh heli water bombing dan satu heli patroli. Untuk heli ini akan bertambah sesuai kebutuhan dan kondisi yang ada di Sumsel," kata Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2024).
Menurutnya, untuk Karhutla di Sumsel secara umum masih terkendali.
Meskipun sudah ada beberapa daerah yang Karhutla, tim bekerja bersama-sama melakukan pemadaman darat dan udara.
Beberapa wilayah yang sudah terdampak Karhutla seperti di Ogan Komering Ulu (OKU), Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas, Ogan Ilir (OI), Banyuasin, OKI, Pali dan lain-lain.
Sementara itu berdasarkan data yang ada titik hotspot di Sumsel sepanjang Juli telah mencapai 395 titik.
Tiga hari terakhir kenaikan hotspot cukup signifikan, bahkan tembus 82 titik pada Rabu (24/7) lalu.
Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, jumlah hotspot Juli naik dibandingkan Januari-Juni karena sudah memasuki kemarau.
Ia menyebut, dalam tiga hari terakhir kenaikan hotspot cukup signifikan.
Pada 23-25 Juli, hotspot yang terdeteksi sebanyak 175 titik (62 hotspot, 82 hotspot dan 31 hotspot). Untuk hari Jumat (26/7/2024) di pagi tadi ada 31 titik hotspot.
"Hotspot sepanjang Juli ini paling banyak berasal dari Musi Banyuasin (Muba) 82 titik, Musi Rawas 74 titik, Muara Enim 61 titik, Musi Rawas Utara 47 titik, Ogan Komering Ulu 24 titik dan Banyuasin 20 titik. Sementara daerah lainnya di bawah 20 titik," katanya.
Menurutnya, hotspot atau titik panas menjadi data yang sangat penting dalam memantau kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Lokasi yang terpantau hotspot bisa jadi merupakan lokasi terjadinya Karhutla.
Sepanjang tahun ini, hotspot di Sumsel mencapai 835 titik.
Siaga Bencana Karhutla, Pemkab Muba Resmi Tetapkan Status Siaga Darurat Asap 2025 |
![]() |
---|
14 Hotsport Terdeteksi di Musi Banyuasin Selama Mei 2025, Pemkab Kini Percepat Tangani Karhutla |
![]() |
---|
Sepanjang Tahun 2024, 126 Hektare Lahan Terbakar di Tiga Kecamatan di Ogan Ilir |
![]() |
---|
Berulang Terjadi Karhutla, Bayung Lencir Masuk Zona Merah, Puluhan Hektare Lahan Sudah Terbakar |
![]() |
---|
9 Haktare Lahan di Empat Lawang Terbakar, Kebun Karet dan Sawit Milik Warga Ikut Terdampak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.